Mohon tunggu...
Bambang Laskito
Bambang Laskito Mohon Tunggu... Administrasi - Profil Pribadi

Bekerja sebagai SEO Specialist & Digital Marketing, Hobi otomotif, olahraga, teknologi, dan humor serta games.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

10 Kesalahan pada Startup yang Harus Dihindari oleh Entrepreneur

27 Maret 2019   15:42 Diperbarui: 27 Maret 2019   16:04 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: seputarforex.com | diolah kembali oleh penulis

Semua orang membuat kesalahan, dan tidak ada bedanya dengan pengusaha yang meluncurkan bisnis baru. Tersandung di sana-sini merupakan hal yang wajar, tetapi untuk bisnis startup yang lagi nge-tren pada jaman now, sedikit kesalahan bisa menjadi fatal bila tidak persiapan yang memadai.

Untungnya, banyak para Entrepreneur telah merintis jejak startup sebelumnya, dan banyak dari mereka telah melakukan kesalahan umum yang bisa kita pelajari. Dengan tips berikut ini Anda dapat menghindari beberapa batu sandungan yang umum saat memulai bisnis startup Anda.

1. Kegagalan - Jangan takut gagal.

Kesalahan terbesar yang bisa Kamu buat adalah takut akan kegagalan. Kegagalan adalah kunci kesuksesan buat Kamu, melompatlah ke dalam ketakutan Kamu, itu akan memberikan hal yang sangat positif untuk bisnis Kamu. Bagaimana Kamu memahami kegagalan dan belajar dari kesalahan adalah kunci menuju keberhasilan.


2. Tidak teratur - Kamu harus Terorganisir.

Menjadi terorganisir adalah kuncinya. Menjalankan bisnis kecil seperti menjadi pemimpin pertunjukan sirkus, dalam satu moment beberapa pertunjukan dapat berjalan secara bersamaan. Adalah normal untuk memiliki lusinan hal yang terjadi sekaligus. Jadi, Kamu harus memiliki daftar tugas harian, hal-hal yang perlu kamu lakukan setiap harinya. Dan Kamu bisa mencantumkannya berdasarkan prioritas. Kedengarannya sih simple, tapi ini akan membuat Kamu jadi lebih produktif.

3. Salah menafsirkan kondisi pasar - Lakukan Research lebih dalam

Kesalahan terbesar yang bisa dilakukan pemilik bisnis ketika meluncurkan startup adalah salah menafsirkan pasar. Apakah itu meremehkan [atau] melebih-lebihkan biaya, termasuk menarik demografi target yang salah, atau mengukur permintaan dengan buruk, kalau kamu salah mengartikan pasar hal tersebut dapat mengakhiri bisnis Kamu bahkan sebeum dimulai. Lakukanlah analisa mendalam terhadap pasar, kenali target pasar kamu dan perhatikan biaya - biaya yang harus disiapkan dengan seksama.

4. Pelajari cara mendelegasikan pekerjaan.

Sebagai startup, kadang-kadang ada kurangnya kesadaran diri. Pemilik bisnis pada tahap awal tidak terlalu pandai mendelegasikan pekerjaan kepada anggota tim mereka. Mereka mencoba melakukan sendiri,segala yang mereka bisa untuk memotong biaya. Namun hal ini adalah suatu kesalahan dan perlu diperhatikan bisnis Kamu harus berjalan dalam jangka panjang. Akan lebih baik jika kamu mendelegasikan hal-hal yang tidak Kamu kuasai dan fokus pada kemampuan yang Kamu miliki. Jika Kamu membidik banyak target sekaligus dengan mengerjakannya sendiri, Kamu tidak akan mencapai satu targetpun.

5. Merekrut Karyawan terlalu cepat 

Sejauh ini, kesalahan terbesar yang biasa dilakukan oleh startup adalah merekrut karyawan terlalu cepat, mereka merekrut karyawan full time disaat pekerja part-time lebih masuk akal, atau merekrut karyawan ketika subkontraktor dapat melakukan pekerjaan / fungsi yang sama. Sebenarnya sangat mudah untuk menjalankan bisnis kecil dengan pekerja paruh waktu, subkontraktor dan layanan profesional lainnya dibandingkan Anda terburu buru merekrut karyawan untuk bekerja secara full-time.

6. Terlalu berorientasi untuk mengumpulkan uang - Fokuslah pada Produk dan Pelanggan Kamu

Ini adalah kesalahan. fokus pada peningkatan uang, bukan pada pelanggan dan kecocokan pasar dengan produk. Begitu perusahaan memiliki produk, banyak yang berfokus pada penggalangan uang. Sebaiknya mereka harus fokus pada pelanggan dan kecocokan pasar-produk, memastikan nilai proposisi dan penawaran mereka beresonansi dengan pasar dan mendapatkan daya tarik.


7. Jangan Menghindari kontrak.

Salah satu kesalahan terbesar yang bisa dilakukan oleh pemilik / wirausahawan saat memulai bisnis adalah ketakutan untuk membuat perjanjian kontrak. Tidak peduli seberapa baik hubungan itu, bisnis akan menjadi berantakan ketika sistem dan perjanjian tidak diberlakukan.

8. Jangan memberi diri Anda gaji yang salah.

Menggaji diri Kamu sendiri terlalu sedikit atau terlalu banyak [adalah kesalahan]. Seringkali lebih mudah untuk menentukan gaji untuk karyawan baru daripada menentukan gaji pemilik atau mitra. Pertimbangkanlah untuk membayar diri Kamu sendiri berdasarkan persentase pendapatan.

9. Jangan bergerak terlalu lambat.

Setelah menjadi pendiri pertama yang membuat banyak kesalahan, saya menyadari bahwa saya tidak pernah membuat keputusan dengan cukup cepat. Saya lambat menyadari bahwa hubungan dengan mitra bisnis tidak berhasil, bahwa pelanggan saya tidak mau untuk membayar uang yang cukup untuk menopang bisnis kami, bahwa investor tidak tertarik mendanai bisnis saya, tidak peduli seberapa besar mereka menyukai saya. Maka dari itu Kamu harus siap dalam menjalankan bisnis, adakalanya kamu harus membuat keputusan dengan cepat, adakalanya kamu harus membuat langkah dengan cepat agar dapat mengimbangi pergerakan kompetitor.

10. Bertumbuhlah dengan kecepatan yang TEPAT.

Saat bisnis Kamu mulai berjalan, yang perlu kamu pikirkan adalah bagaimana bisnis Kamu dapat tidak hanya bertahan tapi juga bertumbuh. Salah satu unsur terpenting yang membuat bisnis bertumbuh adalah Pelanggan. Jika Kamu sudah mempunyai Basis Pelanggan pertahankanlah, disinilah gunanya strategi manajemen hubungan pelanggan. Segera adaptasikan Bisnis Kamu dengan meng-implementasikan sistem CRM, dengan menerapkan sistem CRM yang tepat, bisnis Kamu akan bertumbuh dengan cepat, tidak hanya cepat namun dengan arahan yang Tepat yang membawa kelangsungan bisnis Kamu ke Level berikutnya. 

Banyak sistem CRM yang bisa Anda coba terlebih dahulu seperti misalnya untuk di Indonesia ada Barantum CRM yang bersaing dengan CRM buatan luar negeri seperti Salesforce, Zoho, Agile, dsb. Yang perlu dipertimbangkan saat memilih CRM yang tepat adalah selain fiturnya, bagaimana dukungan terhadap pelanggan. Kebanyakan di Indonesia memilih Barantum CRM selain karena fitur dan harganya yang kompetitif dengan CRM buatan Luar Negeri, dukungan pelanggannya yang terjangkau adalah kelebihannya bagi para pemilik bisnis di Indonesia, karena kantor provider CRM yang berada di Jakarta sehingga jika ada permasalahan bisa segera diatasi, hal ini akan membutuhkan waktu bila kita memakai CRM dari luar negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun