Mohon tunggu...
Bambang Wiguna
Bambang Wiguna Mohon Tunggu... Supir - Tukang Ojek Online

Saya bukan sarjana hukum, tapi rakyat kecil seperti saya sekalipun harus paham hukum. Kita harus sama-sama mengajarkan tentang hukum. Mau menerima masukan hukum, dan mau berbagi ilmu hukum. Karena banyak pihak yang tidak suka kita faham hukum.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kenapa SHM Saya Lama Pecahnya

3 Juni 2024   19:15 Diperbarui: 3 Juni 2024   19:29 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Saya Bambang, warga Ranggamekar Kota Bogor. Pada bulan Juny 2022 saya jual sebagian tanah saya ke pak Adi, yang menyuratkan nya adalah tetangga kami juga yaitu bapak Sugandi. Saya kenal pak Sugandi sebagai sekretaris lurah dan biasa membantu warga menyuratkan tanahnya. Beliau juga saudara jauh saya, tapi selama ini berhubungan selalu menyangkut dengan profesi beliau sebagai sekretaris lurah. Sayangnya pada saat itu saya tidak tau beliau tidak lagi sebagai seklur di kelurahan Rangga Mekar melainkan sudah jadi seklur di kelurahan Cikaret.

Tandatangan AJB kami lakukan di bulan July 2022, pengukuran dilakukan di bulan September 2022. Dan bekas baru masuk ke BPN pada Maret 2023. Saya baru tau itu pada September 2023 setelah berjumpa kawan yang menyarankan meminta tanda terima dokumen dari BPN.

Saya rasa itulah penyebab awal kenapa SHM saya jadi lama pemecahannya. Penyebab kedua adalah pak Sugandi tidak kenal orang BPN, menurut pak Cunul beliau lah yang bolak-balik ke kelurahan Rangga Mekar bukan pak Sugandi. Pak Cunul adalah orang yang bekerja di kelurahan Mulyaharja, beliau mengaku mantan anak buah nya pak Sugandi.

Menurut pak Cinul pada July 2022 dia ditelepon pak Sugandi dan minta dicarikan kenalan petugas ukur BPN, maka pak Cinul memanggil Pak Rizky yang bekerja di BPN Kota Bogor untuk pengukuran.

Karena pak Sugandi sulit menghubungi Rizky melalui telepon dan sulit mendapat balasan Whatsapp dari pa Rizky, di bulan Juni 2023 komunikasi pak Gandi beralih ke petugas BPN lain yaitu pak Opep. Akhirnya SHM saya pecah pada 30 Mai 2023.

Saya menyimpulkan begitu lama nya proses pemecahan adalah karena pak Sugandi yang saya percayakan untuk bantu  mecah SHM tidak melaksanakan kepercayaan itu dan malah melempar tugas ini kepada pak Cinul. 

Saya tidak kepada pak Cinul, dan akhirnya pak Sugandi pun kesulitan berkomunikasi dengan pak Rizky yang ternyata juga bukan petugas ukur BPN, dan status nya masih 

Saya Bambang, warga Ranggamekar Kota Bogor. Pada bulan Juny 2022 saya jual sebagian tanah saya ke pak Adi, yang menyuratkan nya adalah tetangga kami juga yaitu bapak Sugandi. Saya kenal pak Sugandi sebagai sekretaris lurah dan biasa membantu warga menyuratkan tanahnya. Beliau juga saudara jauh saya, tapi selama ini berhubungan selalu menyangkut dengan profesi beliau sebagai sekretaris lurah. Sayangnya pada saat itu saya tidak tau beliau tidak lagi sebagai seklur di kelurahan Rangga Mekar melainkan sudah jadi seklur di kelurahan Cikaret.

Tandatangan AJB kami lakukan di bulan July 2022, pengukuran dilakukan di bulan September 2022. Dan bekas baru masuk ke BPN pada Maret 2023. Saya baru tau itu pada September 2023 setelah berjumpa kawan yang menyarankan meminta tanda terima dokumen dari BPN.

Saya rasa itulah penyebab awal kenapa SHM saya jadi lama pemecahannya. Penyebab kedua adalah pak Sugandi tidak kenal orang BPN, menurut pak Cunul beliau lah yang bolak-balik ke kelurahan Rangga Mekar bukan pak Sugandi. Pak Cunul adalah orang yang bekerja di kelurahan Mulyaharja, beliau mengaku mantan anak buah nya pak Sugandi.

Menurut pak Cinul pada July 2022 dia ditelepon pak Sugandi dan minta dicarikan kenalan petugas ukur BPN, maka pak Cinul memanggil Pak Rizky yang bekerja di BPN Kota Bogor untuk pengukuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun