Mohon tunggu...
Beng beng Sugiono
Beng beng Sugiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

La Historia, Me Absolvera. Menulis/Traveling/NaikGunung/Membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Idealisme yang Luntur

8 September 2024   01:20 Diperbarui: 8 September 2024   03:42 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Machiavelli Kepemimpinan adalah aspek penting dalam pemikiran politik. Baginya, seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi orang lain dan mempertahankan kekuasaannya. Dalam pemikirannya, Machiavelli memberikan beberapa kualitas yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang cerdas dan efektif. 

Kalau merujuk pada dua variabel diatas yaitu Cerdas dan Efektif tentu kita bisa mendefinisikannya.

Hal yang paling sederhana ialah perilaku hidup setiap individu pemimpin tersebut, apakah sudah menggambarkan kecerdasan di kehidupan sehari-harinya? Atau justru menjadi benalu dalam konteks sosial kemasyarakatan nya?.

Begitu juga efektivitas. Biasanya ini meliputi ide serta gagasan dalam kelompok yang di naunginya, apakah mempunyai kemampuan membangun pikiran secara konseptual, atau hanya bicara pada wilayah pragmatisme saja.

Kalau dalam dua variabel di atas tidak ada Value-nya dalam membangun pikiran-pikiran yang konstruktif, maka lebih baik di tinggalkan saja. Karena jelas sekali bahwa personalnya bermasalah dan punya kecenderungan menjadi beban dikemudian hari serta.

Jika orang-orang dalam suatu gerakan masyarakat tidak di isi oleh kalangan intelektual yang mumpuni, pastikan saja bahwa ujungnya ialah pragmatisme dan lebih mementingkan dirinya atau kelompoknya sendiri. Gerombolan seperti itu harusnya masuk ke tong sampah, Karena sama saja dengan koruptor-koruptor yang merusak bangsa ini.

Kendati memprihatinkan, mental-mental pengemis berseragam ormas yang dikangkangi oleh kebodohan,

Kelakuannya tidak kalah busuk dengan pejabat-pejabat yang terus merongrong negeri ini.

Watak-watak penjilat seperti itu akan terus tumbuh subur sepanjang tanggung jawab bangsa ini dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dikesampingkan.

Baca juga: Indonesia Terluka

Aktivis itu bukan tentang perut pribadi atau kelompok. 

Baca juga: Rumah Bangsaku

Namum tentang Kebijakan yang berbasis pada kesejahteraan rakyat. Ternyata lantang hanya untuk mencari simpatik kekuasaan , dan bungkam kaya orang tolol ketika mendapatkan jabatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun