Mohon tunggu...
Bambang Mintorogo
Bambang Mintorogo Mohon Tunggu... Novelis - Penulis, penyair, novelis

Penulis merupakan pengiat sastra di kota Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Black Rose Isabel Hal 98-108 (Doc Pribadi El Mintorogo)

26 Maret 2022   02:58 Diperbarui: 26 Maret 2022   03:11 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuambil nafas dalam-dalam, lalu menyelam ke dasar laut yang hanya berkedalaman lima hingga tujuh meter. Aku terus menyelam, hatiku  rasa menari, alangkah indahnya. Sesekali tanganku  berusaha menyentuh ikan-ikan kecil yang berwarna-warni.

Oh ikan yang indah, perlahan aku berusaha mendekat untuk menangkapnya, namun ikan itu bergegas bersembunyi di terumbu karang yang besar. Entahlah tetap saja aku ingin mengejar untuk menangkapnya.

" Hah !. " Kupegang leher, lalu kututup mulutku, ketika kekagetanku membuatku meminum air laut beberapa tegukan, ini mustahil, apa ini, aku tak percaya tentang apa yang aku lihat." Putri duyung ?.

" Kulihat sosok wanita cantik bertubuh tinggi, dada yang padat, wajahnya cantik dengan rambut putih yang terurai di dalam laut. Hatiku rasa berdesir menyaksikan kecantikan wajahnya dan indah tubuhnya yang berkemilauan, terkena cahaya matahari.

Oh tidak. " Syetan !. " Teriakku dalam air, aku bergegas berenang  kepermukaan air. Nafasku terasa putus, entah berapa kali aku telah meminun air, kurasakan pedih pada mataku,  aku berenang ke arah kapal dengan perasaan takut yang tak terbayangkan.

Kurasa ini pertama kalinya aku melihat hantu laut. Melihat kepanikanku, dua pengawal menghampiri dan membantuku naik ke kapal, sementara dua lainnya lagsung memeriksa kebawah ." Ada apa bos ?. " Aku terengah-engah.

 " Se, se, syetan ." Tunjukku kedalam air laut. " Maksud bos ?." Pengawal mencabut pistol dan bersiap-siap menembak,  pandangan mereka menyapu ke arah bawah air." Tidak,  tidak, aku tidak apa-apa ."  Ku isyaratkan pada para pengawal untuk menyingkir.

Ku usap-usap mataku yang perih sembari berjalan ke arah cermin. " Aaa ... !. " Teriakku serak, kulihat pada cermin tubuhku berubah wujud  menjadi wanita yang ku lihat di dalam air.

" Tidak ! " Kagetku setengah mati, tuas-tuas kakiku seakan putus dan aku terjatuh begitu saja. Aku berguling-guling di lantai, ku raba seluruh tubuhku dan tidak henti-hentinya, aku mengurai-urai rambut panjangku yang berwarna putih.

" Andi, Andi ada apa ?. " Sakura memegangi tubuhku kuat-kuat. " Tidak ! jangan dekati aku, jangan dekati aku !." Teriakku frustasi, ku tutup mukaku agar tidak terlihat Sakura yang terus menatapku heran.

" Andi kenapa denganmu ?. " Kutundukkan wajahku sembari meronta berharap pegangannya terlepas. " Aku berubah wanita ! aku berubah wanita. wanita itu, wanita itu menyihirku. " Tunjukku ke arah laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun