"Sudah jangan menangis, malu atuh laki-laki menangis. Nanti jual gelang emas mimi saja  buat bayar uang kuliah." ucap istriku. Aku terkejut. Sembari melepaskan diri dari pelukannya. Kutatap wajah istriku lekat-lekat. Air mataku kembali turun dengan deras.
"Tidak apa. Wong gelang itu tidak pernah mimi pakai kok." ucapnya  sambil tersenyum.
Menjelang malam, sebelum beranjak ketempat peraduan. Kutatap wajah istriku  yang sedang terlelap. Aku berdoa. " Semoga aku dipertemukan kembali dengannya, di alam yang berbeda."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H