Mohon tunggu...
AABambang
AABambang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Producer, Konten Kreator

setiap manusia mempunya kenangan yang bisa menjadi sebuah cerita, dan cerita adalah kenangan yang akan membawa kita pada dimensi waktu yang berbeda walau sesaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kala Itu

26 Februari 2016   02:49 Diperbarui: 26 Februari 2016   02:52 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TERLEPAS KATA DARI MULUT BERLIDAH BAGAI PEDANG

SEAKAN NYATA UTARAKAN JANJI YANG TERNYATA TIDAK CUKUP SAKTI

KENAPA HARU MEMUJI APABILA MENUAI SAKIT HATI

BIARKAN AKU BERLARI SEAKAN TAK TAHU DIMANA DIMANA ADANYA CAHAYA

 

JANGAN TERURAI AIR MATA

KARENA KATA SUDAH JADIKAN MIMPI DI PELUPUK MATA

UNGKAPAN HATI TAK LAGI BERKELUH KESAH

KARENA KINI MANISNYA MADU TERASA MANIS DI LIDAH

 

ULAT HANYA MENUJU DAUN

TAK PERDULI CABANG ATAUPUN RANTING

BATANG BATANG JADIKAN TOPANGAN

MEMBUNGKUS DIRI TUK JADI KUPU KUPU

 

TERBANGLAH TERBANGLAH

BAWA SEMUA WARNA WARNI KELANGIT TERTINGGI

KEPAKAN SAYAP TANDA BAHAGIA

 

 

JAKARTA 26/02/2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun