Mohon tunggu...
Balya Nur
Balya Nur Mohon Tunggu... Editor - Yang penting menulis. Dah gitu aja

Yang penting menulis. Dah gitu aja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Buzzer Versus UAH

1 Juni 2021   09:18 Diperbarui: 1 Juni 2021   09:48 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lewat cuitannya di Twitter, Kamis 4 Februari 2021, Eko Kuntadhi menilai pernyataan Ustadz Adi Hidayat tersebut tidak malah membuat cerdas umat.

"Mas, tolong bantu membuat umat tambah cerdas, mas," cuit Eko Kuntadhi.

Ia pun menyebut pikiran Adi Hidayat tersebut dangkal. Bahkan, Eko Kuntadhi meminta pendakwah itu agar tak menularkan pikiran dangkalnya tersebut ke jemaah.

"Jangan kamu tularkan pikiran dangkalmu ke jemaah. Apalagi dibungkus dalil agama," tegasnya.

Eko Kuntadhi menilai, lebih baik Ustadz Adi Hidayat memikirkan bagaimana menciptakan shampo keramas untuk jenggot. Hal itu menurutnya lebih bermanfaat.

"Mending kamu pikirin gimana menciptakan shampoo buat keramas jenggot. Itu lebih bermanfaat," ungkapnya

https://www.oposisicerdas.com/.../ustadz-adi-hidayat...

Kan sama saja dengan Eko mengatakan, membaca Al-Qur'an mohon kesembuhan saat sedang sakit adalah pikiran dangkal. Atau berdoa saat sedang sakit atau berdoa agar terhindar dari penyakit adalah amalan tidak bermanfaat.

Semakin jelas bahwa buzzer bukan hanya memusuhi lawan politik, tapi memang kebenciannya pada ajaran Islam yang diajarkan UAH.

UAH malas menanggapi ketololan itu. Tapi ketika Eko tebar fitnah soal dana kemanusiaan untuk  Palestina, UAH berencana mengambil tindakan hukum . Tindakan hukum ini bukan hanya untuk kepentingan pribadi UAH semata, tapi juga demi menjaga kepercayaan umat yang telah ikhlas menyumbangkan hartanya untuk membantu Palestina yang disalurkan ke berbagai organisasi atau perorangan yang punya inisiatif menggalang dana bagi Palestina.

Apakah polisi nanti akan menindak lanjuti laporan UAH? Berkaca dari kasus DS yang menghina santri Tasikmalaya yang kasusnya lempar sana lempar sini, memang menimbulkan pesimisme. Tapi begini. Tidak selamanya penguasa bisa mengabaikan semua kasus yang menyangkut orang-orang yang berada di lingkaran kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun