Setelah sholat iedul fitri dan akan diterapkannya new normal, maka terbukalah pintu menuju kembali bisa sholat jum'at. Kalau masih penerapan PSBB mah ya tetap nggak bisa sholat jum'at, mau zona hijau kek, zona setengah hijau kek.
Perlu juga dicatat. Normal baru yang akan diterapkan sebenarnya bagi umat Islam adalah normal lama. Kebersihan bagi umat Islam adalah standard seorang muslim. Untuk normal baru ini okelah bisa ditambah. Kalau normal lama, sebelum sholat jumat disunahkan mandi dulu. Maka normal baru, untuk pencegahn covid19, sepulang dari masjid pakaian dicuci, dan mandi lagi. Kenapa tidak? Lha bagi para karyawan atau pegawai, gimana? Ya, pakai baju untuk sholat jumat lah. Pulang sholat jumat ganti lagi pakai baju kantor. Banyak cara lah.
Orang tua kita dulu setelah melayat dia tidak langsung masuk rumah tapi mencuci tangan dan muka dulu, bahkan ada yang mandi dan mengganti pakaian. Jadi soal ini  bagi orang tua kita bukan normal baru, tai normal jaman old.
Normal umum, laki-perempuan teman sekantor dan sekolah saling bersalaman, cipika cipiki setelah liburan lebaran. Normal baru, nggak boleh bersentuhan badan. Lha bagi umat Islam itu normal lama yang dianggap oleh normal baru sebagai kolot.
Normal jaman now, cadar dilarang masuk kantor pemerintah. Normal baru, wanita berhijab dan tidak berhijab wajib pakai masker. Jadi, wanita berhijab bercadar versi masker oleh normal baru malah wajib. Bagi umat Islam ini kan normal lama.
Ada pertanyaan, bagaimana dengan shaf sholat berjamaah? Apakah memakai normal baru? Ya itu tergantung takmirnya lah. Di tempat saya shaf biasa saja nggak ada perubahan. Shaf ala NU. Nggak bersentuhan kaki dengan kaki, siku dengan siku. Juga nggak renggang banget. Â Satu sejadah satu orang. Tidak ada jarak kosong satu orang. Kalau ada yang nggak setuju dengan shaf ala NU ya itu soal khilafiah, bukan soal new normal.
Logikanya, kalau seluruh aktivitis kehidupan akan berjalan normal dengan cara new normal, maka otomatis termasuk aktivitas ibadah. Kangen sholat jumat lagi. Cuma itu sih intinya.
-Balyanur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H