Mohon tunggu...
Balya Nur
Balya Nur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yang penting masih bisa nulis

yang penting menulis, menulis,menulis. balyanurmd.wordpress.com ceritamargadewa.wordpress.com bbetawi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pahlawan Jahe Merah

19 Maret 2020   08:51 Diperbarui: 19 Maret 2020   08:50 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita telah masuk era peredaban baru. Era Jahe Merah. Era menolong tanpa pamrih sudah lewat.  Kalau dulu terkadang kita tidak tahu siapa orang yang menolong kita. Kita hanya bisa berucap, " Terima kasih pada orang yang telah menolong saya. Siapa pun dia. Semoga Allah membalas kebaikannya."

Kalau dulu ucapan terima kasih ditujukan kepada orang yang telah menolong kita, maka era jahe merah kebalikannya Orang yang ditolong mengucapkan terima kasih pada orang yang menolong. Mungkin karena kebangetan sholeh.

Seorang atau beberapa pasien yang telah sembuh dari penyakit yang mematikan, mestinya mengucapkan terima kasih kepada Tuhan dan tentu saja kepada pihak-pihak yang telah bekerja keras  menjadi penyebab kesembuhannya, tapi era jahe merah kebalikannya. Orang yang telah menolong kesembuhannya malah yang mengucapkan terima kasih pada orang yang disembuhkan. Plus bonus diberi hadiah pula!

Para tim doker yang telah bekerja keras sampai mempertaruhkan nyawanya demi kesembuhan pasien sama sekali tidak tercatat dalam daftar ucapan terima kasih. Era "Terima kasih Pak Dokter. Anda telah menyembuhkan saya " sudah lewat. Sekarang era, " Terima kasih pasien Anda sudah sembuh. Anda adalah pahlawan karena Anda punya keinginan sembuh. "

Bukan hanya guru pahlawan tanpa tanda jasa, dokter juga. Dokter boleh punya ilmu kedokteran setinggi langit, kalau tidak ada pasien nggak ada gunanya ilmu itu. Dijamin para dokter bakal nganggur yang hanya mengandalkan gaji balunan dari kartu pengangguran. Itupun harus adu untung dalam ajang seleksi penerimaan gaji pengangguran.

Menteri kesehatan juga bakal nganggur kalau nggak ada orang yang sakit. Prestasi menteri kesehatan diukur dari banyak orang sakit yang sembuh. Terima kasih, orang sembuh. Maka mafhum mukhalafah ( pemahaman terbalik ) dari logika ini adalah, pasien yang tidak sembuh adalah penghinaan profesi dokter dan akan jadi catatan buruk bagi kinerja menteri kesehatan. Maka pasien yang meninggal hanya jadi pelengkap adminstrasi  dalam catatan daftar orang meninggal tanpa ucapan bela sungkawa. Kalaupun ada ucapan bela sungkawa hanya basi-basi pelengkap penderita, tertutup oleh penghargaan bagi pasien yang sembuh.

Era jahe merah adalah dimana polisi akan mengucapkan terima kasih kepada para penjahat. Kalau nggak ada penjahat polisi bakal nganggur dan bukan mustahil kepolisian akan dibubarkan. Seperti konon katanya di Islandia di eropa sana adalah negara tanpa polisi tanpa tentara karena disana kejahatan adalah hal yang sangat langka.

Bukan mustahil nanti akan ada penghargaan khusus bagi para penjahat yang tertangkap. Terima kasih penjahat. Anda telah membantu polisi menjadi eksis di tengah  masyarakat. KPK yang digaji gede banget karena banyak koruptor. Terima kasih koruptor.

Saya juga mau mengucapkan terima kasih pada teman-teman Facebook yang telah meluangkan waktu meng-add saya. Kalau ada yang mengucapkan terima kasih karena  sudah saya konfirm itu karena kesholehannya saja. Padahal saya yang harusnya mengucapkan terima kasih. Karena tanpa kalian nggak ada yang baca tulisan saya. 

Karena saya menulis bukan pekerjaan iseng. Butuh ide, referensi data yang akurat, meluangakan waktu di tengah kesibukan pekerjaan. Perlu energi khusus agar otak ini terus terasah. Kalau nggak nulis otak bakal karatan karena jarang dipake, tenggelam dalam kesibukan rutinitas yang membosankan. Maka perlu tubuh yang sehat. Makanya  saya minum perasan air jahe merah sehari tiga kali walaupun resikonya otak malah jadi terbolak-balik begini.

-Balyanur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun