Mohon tunggu...
Balya Nur
Balya Nur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yang penting masih bisa nulis

yang penting menulis, menulis,menulis. balyanurmd.wordpress.com ceritamargadewa.wordpress.com bbetawi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jebakan Batman Itu Bernama Dewas KPK

6 November 2019   09:48 Diperbarui: 6 November 2019   09:49 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermula dari akun twitter Rudi Valinka@kurawa mensosialisasikan wacana itu. Di twitter-nya, dia menulis "Kalo kalian setuju Ahok @basuki_btp  kita ajukan menjadi salah satu calon anggota Dewan Pengawas KPK RI maka silahkan Rituit Tantangan 10.000 rituit bisa tercapai gak ? Supaya twit ini sampai ke tangan pak@jokowi". Dalam waktu singkat cuitan tersebut telah di-retweet hingga 17 ribu kali. Entahlah apakah ada hubungannya akun ini dengan istana atau tidak.

Umpan itu nampaknya berhasil dimakan oleh warganet yang dulu gencar menuntut terbitnya Perppu atawa menolak revisi UU KPK. Dibalas dengan cuitan yang menampilkan nama-nama tokoh seperti Din Syamsudin sampai Said Didu diusulkan untuk jadi Dewas KPK. Hingga pada puncaknya, tagar #TolakNapiJadiPengawasKPK menjadi trending topic.

Kalau kita baca sekilas, yang mendukung Ahok jadi Dewas KPK hampir pasti para pendukung revisi KPK, atau awalnya menolak revisi KPK tapi karena ada nama Ahok, maka jadi ikutan mendukung. Sebaliknya yang menolak Ahok menjadi Dewas KPK adalah para penolak revisi UU KPK.

Tapi secara sadar atau tidak sadar, kedua kelompok yang nampaknya berseberangan itu adalah mendukung revisi KPK! Lha, kalau menolak revisi KPK kan otomatis akan menolak Dewas KPK siapa pun yang jadi Dewasnya! Berarti? Ya, tidak ada lagi yang menolak revisi UU KPK!

Jadi, kalau ada tokoh, pengamat, atau siapapun yang bicara soal penolakan penunjukan Dewas KPK oleh presiden, atau menolak mantan Napi jadi Dewas KPK maka otomatis dia sudah setuju pada revisi UU KPK dan melupakan tuntutan penerbitan Perppu.

Kurang pintar gimana Jokowi, coba? Bisa bikin warganet yang gencar menolak revisi UU KPK masuk dalam jebakan betmen! Belum lagi kalau misalnya nanti para tokoh bangsa yang ikut pertemuan tanggal 26 September  itu salah satu atau salah dua masuk menjadi anggota Dewas KPK. Masuk deh tuh barang...Hehehehehehehe....

06112019

-Balyanur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun