Mohon tunggu...
Balya Nur
Balya Nur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yang penting masih bisa nulis

yang penting menulis, menulis,menulis. balyanurmd.wordpress.com ceritamargadewa.wordpress.com bbetawi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Buah Simalakama Perda Syariah

21 November 2018   11:09 Diperbarui: 21 November 2018   11:29 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Malah tambah nekad. Dengan tanpa ragu, di  depan para wartawan dia menyebut perda syariah itu ibarat melecurkan  agama. Apa nggak tambah ngehe tuh?

 PDIP  sebagai parpol senior  yang memang DNA-nya menentang perda syariah ikutan gerah. Selama ini  mereka diam bukan berarti sudah beralih menjadi pro perda syariah. Cuma  untuk diucapkan pada musim pemilu ini jelas nggak bagus buat meraup  dukungan wabilkhusus dari kalangan umat Islam.

 Tapi karena parpol  bau kencur sudah ngelunjak menyalip duluan, terpaksa PDIP bicara juga.  Cuma bahasanya lebih diperhalus. PDIP tidak mengakui ada perda Syariah.  

Sekjen PDIP buka suara,  "Buat kami memang tidak ada namanya Perda  Syariah, yang ada peraturan daerah kabupaten mana, peraturan daerah kota  mana, peraturan daerah provinsi mana, yang ada ya seperti itu. Semua  harus diturunkan dari hukum konstitusi kita," kata Hasto di Posko  Cemara, Menteng, sebagaimana dikutip oleh beberaoa media.

  Presiden Jokowi lebih memilih diam. Dia seperti disodorkan buah  simalakama. Dimakan mbah marah, nggak dimakan ibu marah. Ditambah lagi,  dalam situasi galau itu, opoisi ngeledek terus, " kalau diam sama saja  dengan setuju dengan sis Grace, dong..." 

 21112018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun