Mohon tunggu...
Balya Nur
Balya Nur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yang penting masih bisa nulis

yang penting menulis, menulis,menulis. balyanurmd.wordpress.com ceritamargadewa.wordpress.com bbetawi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bicaralah Soal Air Bersih kepada Ikan Hias, Jangan kepada Kecebong

28 Mei 2018   05:59 Diperbarui: 28 Mei 2018   08:43 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu kritik parpol oposisi DPRD DKI kepada Anies-Sandi adalah  Anies dianggap akan merubah seluruh kebijakangubernur sebelumnya. Supaya  memastikan hal itu tidak terjadi, tanggal 27 Pebruari  2018 DRPD ngopi  bareng Sandiaga Uno. 

Haslilnya, "Tadi sangat kondusif, Fraksi PDI-P juga  mendukung positif, memberi masukan soal keberlanjutan, keberlangsungan,  dari gubernur dan pemerintahan sebelumnya.... Sambil menyambut positif  juga bahwa ada beberapa program yang  dari gubernur sebelumnya yang dilanjutkan," kata Sani, panggilan  Triwisaksana, setelah acara tersebut.

Pada tanggal 6 Oktober 2015, merdeka.com memberitakan program Ahok soal air bersih. "Itu harusnya kalau di luar  negeri, semua pembuangan di rumah harus ke pipa. Nah, masuk lalu diolah.  Kalau dia bisa mengolah air limbah, air tinja saja bisa diolah jadi air  minum," paparnya Ahok saat ditemui di Hotel Grand Cempaka, Jl Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (6/10)

Barangkali salah satu mimpi Ahok yang belum kesampaian itu ingin  dilanjutkan oleh Sandiaga Uno. Sandi memperkenalkan mesin canggih buatan  anak negeri yang bisa merubah air kotor menjadi air bersih dalam waktu  setengah jam saja, bukan tujuh jam seperti sebelumnya.

Cuma  bedanya, Sandi tidak menyebut air bersih itu untuk minum. "Ini pertama  kali, dan air tinja yang diolah oleh PD PAL Jaya biasanya dilakukan  suatu proses dan butuh waktu 7 hari untuk menjadi air buangan. Ini hanya  setengah jam sudah bisa diutilitas, buat menyiram bunga dan toilet,"  kata Sandiaga dalam sambutannya di lokasi, Rabu (23/5)

Sandiaga tidak menyebut air minum seperti cita-cita Ahok dulu. Memang  ada beberapa media memberi judul air minum. Bong yang fakir kuota cuma  membaca judul membully Sandiaga. Bong yang sudah membaca berita secara  utuh juga sama, pokoknya yang penting ada judul air minum. Disebarlah  judul tangkapan layar ke mana-mana, linknya diumpetin.

Walaupun  sejumlah fakta disodorkan ke hadapan para Bong, tetap saja mereka tutup  mata, tutup telinga. Mereka sudah terkanjuur motokopi judul ribuan  lembar.  Kalau selain Bong ngeritik harus pakai data. Disodorkan data,  Bong nggak ngerti juga. Percuma. Dulu minta melanjutkan program gubernur  sebelumnya. Pas diturutin malah dibully.

Sudahlah. Kita bicara  soal lain saja. Soal dunia dalam air. Kecebong sebagai salah satu  penghuni air gemar bermain di air kotor karena itu habitatnya. Kalau mau  bicara air bersih, bicara saja pada ikan hias. Baru nyambung.  Membicarakan air bersih kepada kecebong sama saja dengan menghinanya.

sumber: 1  2  3  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun