Mohon tunggu...
Balya Nur
Balya Nur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yang penting masih bisa nulis

yang penting menulis, menulis,menulis. balyanurmd.wordpress.com ceritamargadewa.wordpress.com bbetawi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pro Maling Kampung Kemalingan

14 Mei 2018   06:57 Diperbarui: 14 Mei 2018   08:22 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, anggaran keamanan dinaikan  kembali. Bukan untuk menambah personil keamanan, tapi untuk menambah  upah  personil keamanan. Mana mungkin bisa mengawasi rumah warga kalau  beras di rumah tak punya? Konsentrasi penuh pada derap langkah keamanan  kampung tergantung isi perut yang kenyang dan isi kepala yang tenang  karena di rumah beras aman dalam sebulan.

 Kedua, Pak Erwe curiga  pada anak-anak dari kampung lain yang kerap bertandang ke rumah temannya  di Kampung Soleram. Jangan-jangan mereka bukan hanya bertandang dan  sekedar nongkrong-nongkrong, tapi mereka adalah mata-mata maling.  Jangan-jangan malah bekerja sama dengan anak-anak sini.

 Untuk  menyelidikinya, Pak Erwe minta kerelaan warga jika nanti ada anaknya  yang diciduk oleh pihak keamanan untuk diminta keterangan, jangan  tersinggung. Bukan berarti menuduh. Cuma dimintai keterangan. Kalau  nanti terbukti, baru kami serahkan pada polisi. Kami jamin cuma dimintai  keterangan, ya paling-paling dicolek dikit lah. Kalau nggak dicolek  mana mau ngaku... Kalau nggak terbukti akan kembali dipulangkan.

  Warga yang belum punya anak dan yang punya anak  kecil setuju saja.  Warga yang punya anak remaja ada yang abstain, ada juga yang protes, "  Apa maksudnya cuma dicolek? Dicolek oleh pihak keamanan pastilah  maksudnya minimal ditonjok! Saya tidak setuju! Ini jelas-jelas melanggar  ham!"

 Ada satu dua warga mendukung protes itu. Tapi sebagian  lagi malah menuduh yang protes sebagai pro maling. Tentu saja warga yang  dituduh tidak terima. Dia maju  depan Pak Erwe, menghadap ke warga."  Kalian sudah tidak waras! Kita membayar iuran keamanan agar harta kita  aman! Kita setuju kenaikan iuran uang keamanan berkali lipat agar harta  kita aman! Tapi harta kita tetap tidak aman! Apakah saudara-saudara  mempertanyakan apa saja kerja pihak keamanan? Tidak! Kalian malah saling  mencurigai sesama warga! Saling bertengkar.

Coba sekarang saya mau  tanya, apa saja yang selama ini dikerjakan oleh pihak keamanan? Kalian  nggak tahu kan? Karena memang pihak keamanan belum pernah mempertanggung  jawabkan apa yang dia kerjakan. Pihak keamanan hanya bisa menyalahkan  kita yang dianggapnya lengah karena terlalu mengandalkan pihak keamanan.  Pihak keamanan juga hanya bisa menuduh yang dicurigai malingnya anak  kampung anu, orang dari desa anu setelah kejadian.  Tapi apakah tuduhan  itu terbukti atau tidak, kita tidak pernah bertanya lebih lanjut. Kita  biarkan tuduhan itu menguap sebelum dapat dibuktikan kebenarannya. Hanya  untuk menutupi kelemahan pihak keamanan saja! Sekarang anak-anak kita  akan dijadikan uji coba analisa ngawur mereka! "

 Warga yang punya  anak remaja yang tadi abstain mulai menyuarakan protesnya. Warga yang  tidak punya anak dan yang punya anak kecil menuduh yang protes sebagai  pro maling. Kegaduhan di dalam ruang pertemuan warga terdengar sampai ke  luar gedung.

 Seandainya para maling mendengar kegaduhan itu, tentu mereka akan joget ala Nella Kharisma sambil menyanyi lagu  Jaran Goyang.

 14052018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun