Cuma persoalannya, apakah  Family MCA ini beneran MCA ( Muslim Cyber Army ) atau nama yang  mendompleng MCA. Karena MCA yang asli  tidak punya pengurus, tidak punya  sekretariat, tidak saling kenal dalam pengertian bertatap muka, dananya  dari kocek masing-masing. Kalau pas lagi cekak kouta, ya paling cuma  bisa baca beranda fesbuk tanpa bisa ikut komentar.
 Family MCA ini  tidak seperti MCA yang selama ini dikenal. Ada pengurus, ada divisi  ini, itu, istilahnya pun cukup serem, ada sniper, dan entah apa lagi.  Terpecah menjadi group-group kecil yang tergabung dalam MCA United.
 Menurut pengakuan tersangka, dia mendirikan MCA United sejak 5 tahun  lalu. Padahal MCA beneran baru muncul ke permukaan sejak  aksi dua satu  dua. Katakanlah, cikal bakalnya ada saat pilpres 2014. Tetap saja belum  sampai  5 tahun.Â
 Lebih serem lagi, masuk menjadi anggota MCA  United diteliti dengan ketat dan  harus dibaiat . Pokoknya mirip dengan  geng teroris. Saya membayangkan, pasti pimpinan tertingginya memegang  teguh prinsip, lebih baik dipenjara daripada menyerah kalah. Walaupun  tentu saja menyebar berita bohong ditinjau dari  sudut agama tentu saja  salah.
 Ternyata saya salah duga. Pemimpin tertingginya, walaupun  belum sampai dilimpahkan ke kejaksaan sudah menangis tersedu-sedu  menyesali perbuatannya. Buyar bayangan sniper, baiat , ratusan ribu  hoax, backup organisai tertentu, dana tak terbatas, dan seterusnya.  Ternyata bukan ganteng-ganteng srigala, tapi seram-seram kucing betina.
 Ini sih kayanya nasibnya kaya Saracen. Rame di awal. Tegang menunggu,  siapa ya politisi yang berada di belakang Saracen? Siapa ya yang  mendanai Saracen? Pasti pengungkapannya bakal bikin geger. Tapi sampai  saat ini jawabannya masih mengambang sampai muncul keramaian baru dengan  nama baru,  MCA United.  Begitulah.
 02032018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H