Ali sadikin juga dikenal sangat peduli pada bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa, wabilkhusus ibu kota sebagai pusat transit pariwisata. Dia memerintahkan mengganti kata asing dengan bahasa Indonesia, dia memberi contoh dengan mengganti Jakarta Fair menjadi Pekan Raya Jakarta, Super Market dengan Pasar Raya, Plaza dengan Pusat perbelanjaan. Tentu saja ada pengecualian untuk nama brand baik yang komersil maupun non komersil, seperti nama perusahaan, nama rumah ibadah, dan sejenisnya. Setelah Bang Ali lengser, kegemaran bahasa sing mulai mewabah kembali sampai dengan gubernur yang sekarang dengan memberi contoh istilah asing, Three in One,  Bus way, Car Free Day, Car Free Night, dan banyak lagi yang lainnya. Jreng…
Dengan apa Bang Ali membangun? Sebagian memang dengan uang judi. Itulah kontroversinya. Kan waktu itu Bang Ali nggak kepikiran buat ketawa ketiwi dengan pengembang sambil menengadahkan tangan minta kontribusi lima belas persen
 Itu cuma sebagain kecil perbedaan Bang Ali dengan gubernur sekarang, masih banyak contoh lain, silakan dilengkapi. Saya sedang berpikir.
Daru, jambe, 20092016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H