Mohon tunggu...
Balun Pankratius
Balun Pankratius Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawe Kantoran Milik Pemerintah

Penikmat indahnya alam, buku yang bisa dibaca, buku yang bisa ditulis dan kertas yang bisa dicoret

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki dan Lelaki

29 Desember 2024   18:30 Diperbarui: 28 Desember 2024   16:31 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku dan lelalaki itu berlomba

bergegas melepas balutan kenangan

dari kota dengan segudang kisah

yang semakin redup di ujung-ujung jalan sempit

yang mencoba menutup bias dari lampu lampu kuning

di bawah juntai kabel yang berdesakan mesra.

Lelaki itu menungguku di warung kopi pinggir kebun pisang

dengan parau memanggilku 

mendekat 

merapat.

menawarkan gelas-gelas kaca yang panas 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun