Mohon tunggu...
Balqis Milad AR
Balqis Milad AR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengapa Perusahaan Gagal dalam Mengenal Pelanggan Secara Intim

23 Oktober 2024   10:30 Diperbarui: 23 Oktober 2024   14:30 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture from Google

Tidak semua perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan riset pasar secara menyeluruh dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk memahami pelanggan. hal ini  dapat menjadi tantangan bagi perusahaan kecil atau menengah.

Keberhasilan perusahaan dalam mengenal pelanggan secara intim sangat bergantung pada bagaimana perusahaan memprioritaskan pelanggan. Perusahaan perlu mengalihkan fokus dari yang pada awalnya hanya menjual produk menjadi membangun hubungan yang lebih dalam dengan pelanggan. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan teknologi modern untuk mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan, menciptakan saluran komunikasi yang terbuka, dan mendengarkan umpan balik dari pelanggan secara aktif. Dengan pendekatan yang lebih terfokus pada pelanggan, perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi juga menciptakan loyalitas yang lebih kuat dengan pelanggan.

Referensi

1. Prabowo, A. (2021). "Pentingnya Hubungan Pelanggan dalam Membangun Loyalitas Merek." Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 10(2), 87-96.

2. Rachmawati, I. (2022). "Strategi Pemasaran Berbasis Pelanggan untuk Meningkatkan Kepuasan Pelanggan." Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 15(1), 112-125.

3. Suryani, D. (2020). "Analisis Kegagalan Perusahaan dalam Mengetahui Pelanggan." Jurnal Sains dan Teknologi, 8(3), 45-60.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun