Mohon tunggu...
Balqis Amalia
Balqis Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kisah Inspiratif Seorang Ayah yang Menghidupi Keenam Anaknya

7 Desember 2024   13:41 Diperbarui: 7 Desember 2024   14:37 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selepas SMA, Oki melanjutkan pendidikan ke Universitas Padjadjaran, memilih jurusan Peternakan. Meskipun jurusan ini tidak berkaitan langsung dengan karier yang ia geluti di kemudian hari, masa kuliah memberikan banyak pelajaran berharga. 

Di kampus, Oki belajar tentang pentingnya kerja keras, kesabaran, dan bagaimana menghadapi tantangan dengan kepala tegak. Masa ini juga menjadi titik di mana ia mulai memikirkan masa depan dan apa yang ingin ia capai dalam hidup. 

Namun, kehidupan tidak selalu berjalan mulus. Selepas kuliah, Oki harus berhadapan dengan kenyataan bahwa membangun karier bukanlah hal yang mudah. Berbekal tekad dan semangat, ia perlahan mulai meniti jalannya sendiri, mengambil langkah demi langkah untuk keluar dari zona nyaman.

Awal Mula Pondasi Meniti Karier

Selepas menyelesaikan pendidikannya di Universitas Padjadjaran, Oki Sujuki menghadapi salah satu fase paling menantang dalam hidupnya. Saat teman-teman seangkatannya mulai memasuki dunia kerja, Oki masih belum menemukan pekerjaan yang sesuai. Kondisi ini semakin berat ketika ia menikah. Sebagai seorang suami dan kepala keluarga, ia merasa bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Namun, kenyataannya saat itu, ia belum memiliki penghasilan tetap. 

Situasi ini sempat menjadi beban mental bagi Oki. Ia sadar bahwa posisinya sebagai pencari nafkah utama menuntutnya untuk segera mengambil langkah besar. Hidup sederhana di awal pernikahan mengajarkannya banyak hal, terutama tentang bagaimana menghargai setiap proses dan pentingnya usaha untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Ia tidak ingin hanya bergantung pada orang lain atau berada di zona nyaman.

 

Dalam masa sulit itu, Oki mulai memfokuskan pikirannya untuk mengubah nasib. Ia memanifestasikan impian-impian besar yang ingin ia wujudkan untuk keluarganya. Oki bermimpi memiliki rumah sendiri, mobil yang bisa membawa keluarganya bepergian dengan nyaman, dan yang terpenting, ia ingin berdiri di atas kakinya sendiri sebagai seorang kepala keluarga yang mandiri. Ia yakin bahwa dengan keyakinan yang kuat dan usaha yang sungguh-sungguh, ia bisa menciptakan kehidupan yang lebih baik. 

Dengan tekad bulat, Oki memutuskan untuk tidak melamar pekerjaan di perusahaan atau menjadi karyawan seperti kebanyakan orang. Ia merasa panggilannya ada di jalur yang berbeda. Ia mulai menekuni dunia wirausaha, meski saat itu ia masih minim pengalaman. Pilihan ini tidak mudah, terutama karena ia harus memulai segalanya dari nol. Namun, ia percaya bahwa menjadi wirausaha adalah jalan terbaik baginya untuk mencapai kebebasan finansial sekaligus membuka peluang kerja bagi orang lain. 

Langkah awal dalam kariernya penuh dengan tantangan. Oki harus membangun relasi dari bawah, belajar memahami pasar, dan mencari peluang yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Proses panjang ini mengajarkan Oki tentang pentingnya kesabaran dan kegigihan. Setiap langkah kecil yang ia ambil membawa dirinya semakin dekat dengan impian-impian besar yang telah ia tanamkan dalam pikirannya. 

Kesederhanaan hidup di awal pernikahan dan tekanan sebagai kepala keluarga justru menjadi motivasi terbesar bagi Oki untuk terus berjuang. Baginya, mimpi bukan hanya tentang memiliki rumah atau mobil, tetapi tentang memberikan kehidupan yang layak dan nyaman bagi istri dan anak-anaknya. Perjalanan ini menjadi awal dari perubahan besar dalam hidup Oki, yang kelak akan membawanya ke pencapaian-pencapaian luar biasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun