Mohon tunggu...
Aisa karunia balqis
Aisa karunia balqis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi shooping

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problem Solving

23 Desember 2023   05:22 Diperbarui: 23 Desember 2023   05:24 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Problem Solving

"Pendidikan sebagai Fondasi Masa Depan: Membentuk Generasi Unggul untuk Masa Depan yang Lebih Baik"

Pendidikan memiliki peran krusial dalam membentuk individu dan masyarakat. Sebagai fondasi masa depan, sistem pendidikan memiliki tanggung jawab besar untuk memberdayakan setiap generasi dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan agar mereka mampu menghadapi tantangan kompleks dunia modern. Esai ini akan menjelajahi peran pendidikan dalam membentuk karakter, membuka peluang, dan memberikan dasar untuk kehidupan yang bermakna.

Pertama-tama, pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu. Di luar pengetahuan akademis, pendidikan membantu membentuk nilai-nilai moral, etika, dan sikap yang positif. Melalui pendidikan, individu diajarkan untuk menghargai keragaman, bekerja sama, dan menjadi warga yang bertanggung jawab. Pendidikan bukan hanya tentang memasukkan informasi ke dalam pikiran, tetapi juga tentang membentuk kepribadian yang memiliki integritas dan kepedulian terhadap sesama.

Selain itu, pendidikan membuka pintu peluang bagi setiap individu. Dengan akses yang adil dan merata ke pendidikan, setiap anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi mereka sepenuhnya. Pendidikan memberikan landasan untuk mencapai tujuan dan mewujudkan impian. Lebih dari sekadar transfer pengetahuan, pendidikan adalah kunci untuk memecahkan ketidaksetaraan sosial dan ekonomi, memberikan peluang yang setara bagi semua lapisan masyarakat.

Pendidikan juga menjadi pondasi untuk menciptakan masyarakat yang berpikir kritis dan inovatif. Dengan memberikan keterampilan analitis dan pemecahan masalah, pendidikan memberdayakan individu untuk berkontribusi dalam menghadapi perubahan yang cepat dan kompleks. Generasi yang terdidik dengan baik memiliki kapasitas untuk menciptakan solusi inovatif terhadap tantangan global, seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan.

Dalam konteks globalisasi, pendidikan juga memainkan peran penting dalam mempromosikan pemahaman lintas budaya dan toleransi. Melalui interaksi dengan berbagai ide dan nilai, individu dapat mengembangkan pandangan dunia yang lebih terbuka dan inklusif. Pendidikan menjadi jembatan yang menghubungkan orang dari berbagai latar belakang dan mengajarkan nilai-nilai universal seperti perdamaian, kerjasama, dan penghargaan terhadap keberagaman.

 Problem solving secara bahasa berasal dari dua kata yaitu " problem dan solves. Makna bahasa dari problem yaitu " a thing that is difficult to deal with understand" (suatu hal yang sulit untuk melakukannya atau memahaminya). Jika diartikan 'a question to be answered or solve" (pertanyaan yang butuh jawaban atau jalan keluar). Sedangkan solve dapat diartikan "to find to answer to problem" (mencari jawaban suatu masalah). Sedangkan secara terminologi seperti yang diartikan oleh Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zayn problem solving adalah suatu cara berpikir secara ilmiah untuk mencari pemecahan suatu masalah-masalah. Problem solving adalah kemampuan untuk menganalisa masalah serta menemukan solusi yang efektif untuk memecahkan masalah tersebut. Menurut Umar Hamalik problem solving adalah suatu atau sebuah proses mental serta intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkannya dengan berdasarkan pada data serta informasi yang ada untuk mengambil sebuah kesimpulan yang tepat dan cermat. Defesini lainnya dari Santrok, problem solving adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menemukan jalan atau solusi yang sesuai di dalam suatu pencapaian tujuan-tujuan. Kemampuan Problem Solving sangat berkaitan dengan kemampuan lain yang melibatkan kemampuan menganalisa, mengeluarkan ide, mendengar, pengambilan keputusan, komunikasi, hingga kerjasama dalam tim. Evans (dalam Suharnan 2005:289) menjelaskan pemecahan masalah adalah "sebuah usaha untuk mencapai sebuah tujuan ketika tujuan tersebut tidak langsung dapat diraih". Sedangkan secara umum, pemecahan masalah sebagai suatu aktivitas atau usaha untuk mencari jalan keluar dengan cara pemilihan alternatif pemecahan masalah adalah proses yang tercakup 2 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002). Dalam usaha menemukan urutan tindakan yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Problem solving juga merupakan suatu prosedur yang di dalamnya terdapat langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan sebuah masalah yang dihadapi. Jadi konkritnya adalah bahwa Problem Solving ini yaitu usaha mencari atau menemukan cara penyelesaian masalah dengan menentukan pola, aturan atau logaritma.

Prinsip-prinsip Problem Solving

 Dalam metode problem solving terdapat beberapa prinsip yaitu:

a. Keberhasilan dalam memecahkan masalah dapat dicapai jika diarahkan ke masalah yang ia mampu memecahkannya.

b. Dalam memecahkan masalah, pakailah data/keterangan yang ada.

c. Titik tolak pemecahan masalah ialah mencari kemungkinan-kemungkinanjalan keluar.

d. Menyadari masalah harus didahulukan dari usaha memecahkan masalah.

e. Proses menciptakan ide-ide baru hendaknya dipisahkan dari proses evaluasi ide, sebab yang akhir ini menghambat yang pertama.

f. Situasi-situasi pilihan, hendaknya dijadikan situasi masalah. Situasi masalah ditandai dengan adanya hambatan.

g. Situasi masalah kadang perlu diubah menjadi situasi pilihan dan justru situasi masalah adalah menghilangkan hambatan.

Karakteristik Problem Solving

  Ada beberapa karakteristik dari problem solving adalah sebagai berikut:

a. Adanya interaksi yang baik antara konselor dan konseli dalam menyelesaikan suatu permasalahan

b. Konselor mampu menyediakan informasi yang cukup mengenai masalah, dan konseli mengklarifikasi, menginterpretasi, dan mencoba konstruksi penyelesaiannya

c. Pendekatan problem solving membuat konseli mandiri untuk melakukan penalaran terhadap masalah yang ada.

d. Adanya dialog antara konselor dan konseli dalam menyelesaikan masalah.

Tahapan Problem Solving

a. Mendefinisikan masalah, Menerapkan pemecahan masalah dengan mendefenisikan masalah yaitu dengan menganalisa masalah yang terjadi bahwa banyak hal yang bisa melatarbelakangi dan mempenagruhi sebuah masalah.

b. Mengembangkan solusi alternative, Setelah mengetahui masalah serta sumbernya maka selanjutnya adalah mengembangkan dan memikirkan alternatif solusi yang ada. Dalam hal ini harus ada kreatif dan berfikir logis serta kritis.

c. Menentukan solusi terbaik, Tujuan utama dari problem solving adalah menemukan solusi terbaik dari suatu permasalahan. Karena itu setelah memikirkan alternative yang ada maka harus ditentukan solusi yang paling tepat. Solusi yang tepat tidak berpotensi menyebabkan masalah lainnya.

d. Menerapkan solusi dan mengevaluasinya, Setelah pengambilan keputusan atas solusi yang dipilih, maka harus tetap mencari hasilnya dan masukan dari berbagai pihak yang terlibat lalu mengevaluasi hasil jangka panjang dari penyelesaian tersebut.

Tujuan Teori Problem Solving

a. Melatih kemampuan berpikir konseli dalam menghadapi suatu masalah.

b. Melatih konseli menemukan langkah-langkah yang ditempuh bila menemukan masalah yang sudah pernah terjadi dan mencari solusinya.

c. Melatih konseli bagaimana cara bertindak dan berbuat dalam situasi yang baru ditemukan.

d. Melatih konseli bagaimana caranya menemukan jalan keluar dari masalah yang sulit dipecahkan.

e. Melatih konseli mengambil suatu keputusan yang menurutnya benar.

f. Melatih konseli bagaimana membatasi masalah yang sedang dihadapi.

g. Belajar menyadari konseli bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya jika dilakukan dengan bersungguh-sungguh dan sabar.

h. Belajar meneliti suatu masalah dari berbagai segi pandang pasa situasi yang sulit.

i. Belajar bagaimana bekerja yang sistematis, sehingga masalah yang dihadapi lebih mudah dipecahkan dan mencari solusi.

j.Melatih diri konseli, cara bagaimana menetapkan suatu keputusan dengan kebenaran dan tidak salah jalan.

Tahapan Problem Solving Dalam Konseling

Dalam konseling penggunaan keterampilan memecahkan masalah dapat membantu konsli melewati tahap permasalahn. Tahapan problem solving dalam konseling dapat dilakukan melalui beberapa langkah.

a. Menemukan permasalahan:Sebelum mengambil langkah untuk memcahakan masalah hal yang perlu dilakukan konselor adalah yakin tentang apa masalah yang sesungguhnya. Problem solver harus menetukan akibat dan menggambarkan langkah apa yang akan dipilih.

b.Mengidentifikasi masalah:Problem solver harus mengidentifikasi objek yang dipelajari dan menentukan kendala dan penghalang yang mungkin menjadi penyebab masalah.

c. Merancang beberapa alternatif hipotesis:Hipotesis adalah bagian terpenting dalam menyelesaiakn masalah. Untuk membangun hipotesis maka problem solver harus mengakses prior knowledge dan menggunakan pengetahuan baru untuk menggeneralisasi ide dan mengidentifikasi solusi potensial. Setelah menentukan solusi yang potnsial maka problem solver harus menetukan pilhan.

d. Membuat penilaian dan keputusan mengenai hipotesis yang akan digunakan:Problem solver harus mempertimbangkan kembali karakter dari tujuan problem solving mereka dalam rangka memastikan apakah penyelesaian tetap pada jalur.

e. Mengevaluasi dan pengujian solusi:Ketika mencoba efisiensi dari solusi maka problem solver perlu menganalisa solusi yang digunakan apakah bekerja dengan baik. Jika yang solusi yang dipilih tidak berhasil atau kurang efektif maka harus memilih alternative lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun