Mohon tunggu...
Anna R.Nawaning S
Anna R.Nawaning S Mohon Tunggu... Konsultan - Writer , Sociopreneur , Traveler and Education Enthusiast

Menulis -/+ 40 buku solo dan antologi-fiksi dan non fiksi diterbitkan oleh berbagai penerbit. Sertifikasi Penulis Non Fiksi BNSP http://balqis57.wordpress.com/about

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Festival Kota Lama Semarang 2023: Heritage in Harmony

16 September 2023   12:26 Diperbarui: 16 September 2023   12:28 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi dan IG Kemenparekraf

Festival Kota Lama Semarang 2023 telah berlangsung lebih dari seminggu. Acara ini dibuka secara seremonial di Borsumy Heritage tanggal 7 September 2023.

 Alhamdulillah saya mendapat undangan dari panitia dan menyempatkan hadir.
Di acara ini ditampilkan keberagaman budaya Semarangan dan orchestra in harmony. Hadir di acara ini kita seolah merasakan berada di masa lampau, masa Hindia Belanda. Budaya Jawa, Eropa - khususnya Belanda, China dan Arab berbaur dan menampilkan sosok budaya masing-masing. Hal ini sesuai dengan tema festival tahun 2023 yang bertajuk Heritage in Harmony. Menggambarkan harmoni keberagaman nan penuh kerukunan berdampingan beberapa suku bangsa di kota Semarang.
Acara ini berlangsung untuk ke-12 kalinya dengan tujuan melestarikan Kota Lama Semarang sebagai kawasan cagar budaya. Di website kebudayaan.kemdikbud.go.id, Kawasan Kota Semarang Lama telah ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat nasional pada tahun 2020 yang terdiri dari empat situs, yaitu Kampung Kauman, Kampung Melayu, Kampung Pecinan, dan Oudestad (Kota Lama). Saat ini Walikota Semarang, yang sering disapa dengan Mbak Ita, sedang mengusulkan percepatan Kota Lama Semarang segera masuk dalam World Heritage UNESCO.
Sayangnya saat pembukaan resmi tanggal 7 September 2023 baik Walikota dan PJ Gubernur Jawa Tengah (acara berlangsung tepat 2 hari setelah Ganjar Pranowo berakhir masa jabatannya) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno tidak dapat hadir langsung saat itu. Mas Menteri Kemenparekraf hanya tampil sejenak memberi sambutan melalui rekaman yang ditayangkan melalui layar belakang stage.

Dok. Pribadi dan IG Kemenparekraf
Dok. Pribadi dan IG Kemenparekraf

Sandiaga Uno Hadir di Pasar Sentiling
Barangkali karena event ini masuk dalam Top Ten Kharisma Event Nusantara yang diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bulan Januari 2023 di TMII Jakarta Timur, mengharuskan Sang Menteri hadir dalam event ini.

 Kesempatan tersebut datang di tanggal 13 September 2023. Para crew yang menginap di hotel yang sama dengan saya memberitahukan hal ini, dan mereka berangkat dari The Raden Patah Heritage Hotel beberapa diantaranya mengenakan busana daerah. Menurut mereka Mas Menteri akan hadir pukul 19.30. Pukul 19.30 saya bergegas ke Pasar Sentiling yang merupakan Pasar Kuliner Legendaris di Festival Kota Lama Semarang. Lokasi Pasar Sentiling hanya berjarak 100 meter sejajar dengan hotel kami. Sudah tampak suasana ramai untuk menyambut kehadiran Mas Menteri. Kebudayaan dan kesenian Semarangan berpadu dilengkapi Warak Ngendog yang mirip Barongsai bersiap-siap. Warak Ngendog merupakan hewan mitologis yang digambarkan sebagai simbol pemersatu tiga etnis mayoritas di Semarang. Bagian-bagian tubuhnya terdiri dari Kambing (Jawa), Naga (Cina) dan Buraq (Arab).  
Terdapat pula space talkshow di area Pasar Sentiling yang sering digunakan untuk event di Kota Lama Semarang atau Metro Point yang di masa Hindia Belanda merupakan hotel mewah.
Di Pasar Sentiling bertebaran kuliner lezat dan legend dari berbagai daerah di Indonesia. Malam 13 September 2023 saya membeli soup terenak di dunia, yakni Rawon Surabaya. Karena di sana meja kursi terlihat padat maka saya memesan untuk dibawa dan saya nikmati di hotel. Toch hotelnya hanya beberapa langkah dari situ dan berada di Kota Lama Semarang, jadi saya masih berada di dalam area festival terbesar di Semarang deh. Setelah masuk kamar dan rebahan, terdapat notification di handphone. Ternyata pemberitahuan live Kemenparekraf dari Pasar Sentiling Kota Lama Semarang. Sandiaga Uno sedang menjawab pertanyaan dan pernyataan yang berkaitan dengan festival ini. Ssst... Di kesempatan tersebut Wali Kota Semarang mengadakan pendekatan untuk  memberi support ke Festival Kota Lama Semarang 2024 menjadi ajang festival go international! Keren ya, apalagi Kota Lama Semarang saat ini dalam proses menuju Warisan Dunia Unesco, bukan sekedar gedung-gedungnya namun juga tentang "story telling". Di sini pernah beroperasi kantor pusat usaha crazy super rich Asia pertama, Oei Tiong Ham.

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 

Kembali ke soal Pasar Sentiling, terdapat 50 tenant legendaris dan 10 tenant pendamping. Saya yang sedang kangen makanan Jakarta sempat menikmati Soto Mie Bogor dan Bakmi Ayam Kampung Ationg. Sungguh dapat mengobati kerinduan dengan kuliner yang sering saya nikmati di Jakarta.
Sandiaga Uno membeli dan mencicipi banyak kuliner Semarangan. Memang kuliner Semarang sangat beragam dan unik!
Kuliner Pasar Sentiling dibuka mulai pukul 16 atau 4 sore, termasuk weekend. Semoga saja di ajang Festival Kota Lama Semarang 2024 pasar kuliner ini beroperasi sejak 10 pagi di hari Sabtu - Minggu.

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 

10 Hari Festival - 7 s/d 17 September 2023 
Acara berlangsung selama 10 hari. Bersyukur saya yang sedang tinggal di dalam Kota Lama Semarang, berarti setiap hari saya berkunjung ke festival ini. Bahkan sempat  "kewalahan" karena banyaknya acara di Festival Kota Lama Semarang dan kerjaan yang mengharuskan fokus. Beberapa acara yang saya datang dan tonton, selain acara pembukaan adalah Kagama Kolaborasi (9/9/23) di Laroka Theater, Fiesta Foklore Nusantara di Taman Garuda, Pameran Pikat Wastra dan Funky Kebaya (14-17/9/23) di Gedung Oudestad.

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 

Yuk yang belum sempat hadir. Masih ada waktu tanggal 16-17 September 2023. Tanggal 17 akan ada Parade Millennial Berkebaya serta acara lainnya yang pastinya memiliki cerita tersendiri. Seperti semalam (15/9/23) saya menyaksikan wayang Sandosa pertama kalinya. Kolaborasi wayang kulit dan wayang orang berbahasa Indonesia dengan penataan lighting serta seni budaya yang sangat estetik. Penontonnya justru banyak kalangan muda Gen Z loh!

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 

Di Festival Kota Lama Semarang saya justru memiliki banyak cerita baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun