Segala yang Terbaik di Hidupku Ada di Jakarta.
Jakartaku lalu, kini dan nanti tetap menyimpan segala yang terbaik di hidupku. Mitos "kejamnya Ibu kota lebih kejam dari Ibu tiri" tak pernah ada dalam kehidupan.Â
Justru rangkaian cerita manis serta menarik senantiasa terukir di diary-ku, tentang kota kelahiranku ini serta  kedua orang tua ku menghembuskan nafas terakhirnya. Lagi pula siapa bilang Ibu tiri jahat? Contohnya Ashanty, Ibu tiri yang lebih baik hati seperti Ibu peri. Hahaha, semua ini memang hanya ada di pikiran!Â
Saya tidak pernah mengerti kejamnya ibu tiri yang sering jadi kiasan bagi orang-orang terdahulu, saya juga tidak mengerti mengapa banyak orang berpendapat bahwa hidup di Jakarta begitu keras.
Jakarta, saat ini saya justru dimanjakan olehmu. Sama seperti saat saya bersekolah dan kuliah di Jakarta, orangtua saya senantiasa memberikan fasilitas antar jemput dengan mobil dan sopir keluarga kami.Â
Kini di saat kedua orangtua tiada, Jakarta menyediakan transportasi umum yang aman dan nyaman dengan tarif yang sangat terjangkau! LRT pertama di Indonesia hanya berjarak beberapa ratus meter dari tempat tinggal saya (Rute Velodrome, Rawamangun - Pengangsaan Dua Kelapa Gading), MRT, TransJakarta, dan Jaklingko yang merupakan pembaruan dari angkot alias angkutan kota. Bahkan Jaklingko gratis! Tidak, tidak gratis karena kami warga Jakarta tertib membayar pajak. Berkah!
Kami juga tertib antri dimana pun sesuai aturan. Sungguh aturan di Jakarta membuat kami semakin aman dan nyaman. Buat apa grasa grusu, mengejar waktu dengan berdalih mengejar rezeki. Rezeki itu justru menghampiri jika kita taat aturan serta mempermudah urusan orang lain. Ya, Boleh percaya atau tidak, di Jakarta saya masih sering melihat orang yang mempermudah urusan orang lain, tanpa pamrih.
Jakarta, dengan segala fasilitas yang terbaik telah kamu berikan kepada saya. Dirimu semakin cantik dan menawan, Jakarta! Saat dirimu semakin gemerlap, sebuah keputusan bahwa Ibu kota negeri tercinta akan di pindah ke pulau Kalimantan.Â
Banyak yang tergiur untuk pindah ke Ibu kota baru, banyak yang berpikir bahwa wajah Ibu kota gemerlap itu ya seperti Jakarta. Hei, entah berapa puluh tahun lagi daerah itu bisa menandingi atau setidaknya setara dengan dirimu, Jakarta?Â
Apakah mereka mengerti kota Canberra yang sunyi itu adalah Ibu kota Australia? Sydney adalah kota gemerlap bukan lah ibu kota Australia. Demikian juga dengan New York dan Los Angeles yang bukan Ibu kota America Serikat karena ibu kota America Serikat adalah Washington DC. Jakarta, kamu akan tetap gemerlap serta turis international akan tetap lebih banyak yang akan berkunjung dan berwisata di kotamu.
Jakarta yang kampung halamanku bukanlah membuat ku menjadi "anak kampung", bahkan seorang presiden USA saat itu, Barack Obama menyatakan bahwa dirinya "PULANG KAMPUNG" ke Jakarta. Jakartaku, di gemerlapmu masih banyak kutemukan abang tukang bakso, salah satu jajanan favoritku. Terima kasih, Jakarta - Daerah Khusus Ibu Kota Republik Indonesia sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H