Salah satu bagian dari museum adalah ruangan Gusjigang. Bagi masyarakat Kudus ini merupakan falsafah mereka sebagai local wisdom dan local culture. Ajaran moral kehidupan yang diwarisi oleh Sunan Kudus juga merupakan singkatan baGUS akhlak (spiritual) , rajin ngaJI (intelektual) serta memiliki ketrampilan berdaGANG (kewirausahaan). Dengan filosofi Gusjigang Sunan Kudus membina murid-murid serta masyarakat Kudus menjadi orang yang memiliki kepribadian yang bagus, konsisten mengaji serta gerak berniaga atau berdagang sehingga mereka berjaya.
Yang pasti selain menampilkan tentang sejarah Jenang, museum ini juga bagaikan miniatur atau taman mini-nya Kudus.
Saya sempat berfoto di booth pakaian adat Kudus . Di sini juga terdapat replika Menara Kudus, Rumah Kapal, dan sejarah Kudus lainnya. Termasuk sejarah pemerintahan, pengusaha serta tokoh dan ulama Kudus yang ternyata hebat-hebat.Â
Diantara tokoh tersebut, terdapat patung serta sudut yang menggambarkan kehidupan Drs. Raden Mas Panji Sosrokartono , seorang wartawan perang, penerjemah, guru, ahli kebatinan Indonesia yang menguasai puluhan bahasa. Dijuluki oleh orang-orang Eropa sebagai "Si Jenius dari Timur" . Beliau adalah kakak kandung pahlawan pendidikan wanita RA Kartini  , dimakamkan di Kudus. Kami melewati kompleks pemakamannya dalam perjalanan menuju desa wisata di Kudus.
Museum Jenang Kudus tanggal 22 September 2022 menerima Piagam Rekor MURI sebagai Museum Jenang Pertama di Indonesia (bahkan bisa jadi menjadi museum Jenang pertama di dunia). Piagam tersebit diterima langsung oleh Muhammad Hilmy, Direktur Utama Mubarok Food Cipta Delicia.
Setelah melakukan museum tour kami disuguhi jenang varian coklat dan original. Kami menikmati hidangan tersebut di ruang terbuka lantai 2. Setelah itu kami turun ke toko di lantai 1 yang menjual berbagai oleh-oleh dari daerah Jawa, khususnya Kudus.
Kami-pun melanjutkan perjalanan, namun berhenti di masjid untuk melaksanakan ibadah sholat Jumat bagi muslim,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H