Kehebatan lainnya adalah saat ia melakukan iklan atau branding usahanya, ia melakukan cara menyebar brosur iklan dengan menggunakan pesawat terbang.
Diluar ruangan Nitisemito, pengunjung museum dapat menyaksikan foto-foto pendiri pabrik kretek lainnya beserta hasil produksinya, berbagai peralatan traditional pembuatan kretek, diorama proses pembuatan kretek, dll. Tempatnya terdapat 5 Jeni's koleksi di Museum Kretek, yaitu : Biologika , Ethnografika, Historika, Kramologika , Teknologika.
Museum Kretek dibangun di atas tanah seluas sekitar 2,5 Ha. Diresmikan pada tanggal 3 Oktober 1986 oleh Soepardjo Rustam, Menteri Dalam Negeri saat itu. Beliau pula yang memprakarsai berdirinya museum ini saat menjabat Gubernur Jawa Tengah di tahun 1980. Saat ini dikelola oleh Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kudus.
Setelah usai wisata edukasi, kami diajak melihat dan belajar ke Rumah Adat Kudus yang terdapat di area Museum Kretek. Rumah Adat Kudus ini terdapat "sehalaman" dengan museum, di depan parkiran bis yang kami gunakan untuk berwisata di Kudus.
Rumah adat yang merupakan perpaduan gaya ukir dari budaya Hindu, Persia (Islam), China dan Eropa selain dari budaya Jawa Tengah tentunya.
Museum Jenang, Bukan Sekedar Museum Jenang
Jenang adalah kuliner traditional khas Jawa. Khususnya di Kudus kuliner ini sudah ada sejak zaman Hindu di Nusantara hingga masa sekarang. Umumnya dibuat dari tepung beras atau ketan yang di masak dengan santan serta gula merah.
Jenang ini sangat erat dari budaya dan kearifan lokal kota Kudus. merupakan simbol doa, harapan, persatuan dan semangat. Sejarahnya jenang juga memiliki cerita dengan perjalanan Sunan Kudus dalam melakukan syiar agama Islam melalui filosofi Gusjigang.
Di Museum Jenang ini saya mendapatkan pencerahan mengenai filosofi Gusjigang ini. Itulah mengapa saya mengatakan bahwa museum ini bukan sekedar museum jenang.