Mohon tunggu...
Anna R.Nawaning S
Anna R.Nawaning S Mohon Tunggu... Konsultan - Writer , Sociopreneur , Traveler and Education Enthusiast

Menulis -/+ 40 buku solo dan antologi-fiksi dan non fiksi diterbitkan oleh berbagai penerbit. Sertifikasi Penulis Non Fiksi BNSP http://balqis57.wordpress.com/about

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Rangkasbitung City dalam Satu Hari

22 September 2022   23:53 Diperbarui: 23 September 2022   00:03 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Commuter Line di Stasiun Rangkasbitung (Dok. @balqis57 )

Hari Kereta Api Nasional diperingati pada tanggal 28 September. Tahun 2022 merupakan ulang tahun kereta api ke-77. Angka kembar favoritku . Demikian pula angka 9 - September , angka & bulan favoritku... Jadilah bulan ini saya berniat keluyuran naik kereta api! Tut...tuuut....tuuut . Siapa hendak turut....

Sekaligus dalam rangka mewujudkan impian juga , yakni visit di semua kelurahan NKRI, diupayakan juga melaksanakan sholat di sana . Alhamdulillah impian berkunjung ke-99 masjid sudah terlaksana namun ada beberapa masjid saya tidak melaksanakan sholat di masjid tersebut karena kedatangan tamu bulanan bertepatan dengan jadwal travel tersebut.

List kelurahan sudah di dapat dari kakak yang merupakan PNS Kemendagri beberapa tahun lalu. Namun entahlah kalau administrasi geografis atau tatanan pemerintahan ada perubahan, apakah saya ingin mengikuti list lama atau list baru. Don't care ah....gak usah dipikirin, yang penting kita menikmati perjalanan di setiap tempat.

Action atau "bergerak" mewujudkan impian itu dengan mulai menyusuri rute kereta api yang ditangani oleh KAI (Bukan kereta di Dufan, TMII atau mall yaa ) , sekaligus mengamalkan pengetahuan antropologi & ethnography di lokasi.

Alhamdulillah , tanggal 12 September 2022 saya mulai ber-KRL menuju Rangkasbitung Provinsi Banten.

Saat kembali ke Jakarta  kami seakan menyewa 1 gerbong terdepan . Penumpang hanya kami berdua di gerbong terdepan selama perjalanan Rangkasbitung - Parung Panjang  , eh di Maja atau dimana gitu,  seorang Mbak berjilbab masuk dan duduk di kursi bersama di gerbong yang sama dengan kami. AC-nya dingin, bersih, bisa lihat ke cockpit (kereta namanya cockpit juga khan yak? ) dan masinisnya (nyolek masinisnya juga bisa kalau mau...eh jangan dong!)...asyik pokoknya!

Berangkat dari Stasiun BNI City JakPus nan Cantik (Dok. @balqis57 )
Berangkat dari Stasiun BNI City JakPus nan Cantik (Dok. @balqis57 )

Saat berangkat kami naik KRL dari  Stasiun BNI City yang cantik pisan ruang tunggunya ala airport atau  lobby hotel bertaraf international.

Rute berangkat yang kami lewati : BNI City ke TanahAbang-Palmerah-Kebayoran-Pondok Ranji-Jurangmangu-Sudimara-Rawabuntu-Serpong- Cisauk- Cicayur- Parungpanjang (masik kabupaten Bogor) -Cilejit-Daru-Tenjo- Tigaraksa- Cikoya- Maja - Citeras-Rangkasbitung.

Asyik deh denger ,"Next station : Cikoya Station" Berasa dari Jepang karena saya merasa "asing" dengan nama stasiun ini .

"Cicayur - Cilejit - Citeras-Daru" adalah stasiun yang namanya baru saya dengar dan lihat saat itu. Noraaak yaaa Kalau Maja, Tenjo & Tiga Raksa sih sering dengar.

Commuter Line di Stasiun Rangkasbitung (Dok. @balqis57 )
Commuter Line di Stasiun Rangkasbitung (Dok. @balqis57 )

Alhamdulillah ...bisa menyapu pandangan sekitar stasiun-stasiun tersebut...ada yang sebelahnya danau, sebelahnya sawah, perumahan developer...bahkan says jadi mengerti ada marketing office dan waterpark yg bangunannya ala negeri dongeng  di depan Stasiun Maja.

Alun Alun Rangkasbitung

Alun Alun Rangkasbitung (Dok. @balqis57 )
Alun Alun Rangkasbitung (Dok. @balqis57 )

Setibanya di Stasiun Rangkasbitung kami mencari tempat makan. Berdasarkan info dari sebuah web ada beberapa rumah makan yang legend di sini. Kami berjalan kaki menuju rumah makan terdekat. Lokasinya di Jln Multatuli. Datangnya saat tiba disana saya tidak menemukan banyak pilihan makanan. Makanan2nya terlalu umum, tidak khas masakan Banten. Harganya juga diatas Rp 40.000/porsi. Jadi kami berdua hanya memesan 2 gelas Es Jeruk seharga Rp 10.000/gelas.

Kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju Alun Alun. Alun Alun Rangkasbitung adalah CBD (Central Business District), hampir semua terpusat di sekitar sini, seperti masjid, bank, gedung DPRD hingga lembaga pemasyarakatan alias penjara juga berada tepat di depan alun-alun.

Bakso Ikan Karya Ceu Bai Andriani Polotot Malingping (Dok. balqis57 )
Bakso Ikan Karya Ceu Bai Andriani Polotot Malingping (Dok. balqis57 )

Saya tertarik dengan warung yang menawarkan Bakso Ikan khas Malingping. Kedainya bersisian dengan lapas. Kami makan bakso ikan seporsi Rp 15.000 dan minum Es Gula Aren khas Lebak Banten seharga Rp 7.000/gelas. Segaaar... Ayo yang mampir Lebak Banten coba Es Gula Aren yang khas diproduksi oleh suku Baduy. Harganya sangat terjangkau!

(Malingping adalah kecamatan terbesar kedua di kabupaten Lebak, kecamatan terbesar di kabupaten Lebak adalah Rangkasbitung. Malingping penghasil ikan di lautnya , pantas saja bakso ikan jadi salah 1 makanan khas-nya. Di warung bakso ikan ini juga ditawarkan pempek ikan serta bakso ikan yang di bungkus plastik ala frozen food.)

Di depan lapas Rangkasbitung (Dok. balqis57 )
Di depan lapas Rangkasbitung (Dok. balqis57 )

Selesai makan kami mampir ke Masjid Agung Al A'raf yang terletak di depan sisi lain alun-alun. Sayang sekali masjidnya kurang nyaman. Tempat wudhu wanita digunakan oleh beberapa cowok seolah mereka tidak dapat membaca tulisan-tulisan besar "Tempat Wudhu & Toilet Khusus Wanita". Ruang sholat di lantai atas, namun tak ada yang memberi informasi tangga/akses ke ruang sholat. Di lantai bawah terlihat anak-anak sholat berjamaah diimami oleh gurunya. Akhirnya saya sholat Ashar di space yang terdapat selantai dengan mereka. Di sekitar banyak orang yang duduk-duduk dan mengobrol. Semoga bisa lebih diperhatikan lagi ya oleh yang berwenang dan pengguna masjid lainnya, apalagi masjid ini memiliki cerita dan sejarah menarik loh! Menurut informasi yang saya dapatkan di kompleks masjid ni bersemayam jenazah Adipati Natanegara, Bupati Kabupaten Lebak tah

Perpustakaan Saidjag Adinda (Do. Balqis57 )
Perpustakaan Saidjag Adinda (Do. Balqis57 )

Setelah dari masjid kami berjalan menuju Museum Multatuli dan Perpustakaan Saidjah Adinda. Kami melewati gedung DPRD yang saat itu sedang berlangsung demo. Entahlah demo apa, tertib kok dan tidak terlalu besar.

Museum Multatuli tutup di hari Senin, jadi saya hanya menikmati museum dan perpustakaan yang berdampingan itu dari luar dan pekarangannya.

Nama perpustakaan diambil dari tokoh buku Max Havelaar karya Eduard Douwes Dekker di abad ke-20. Nama pena E.Douwes Dekker adalah Multatuli.

Dibangun di tahun 2016, gaya bangunan perpustakaan berbentuk Leuit atau lumbung padi yang biasa digunakan oleh Suku Baduy.

Depan Museum Multatuli (Do. Balqis57 )
Depan Museum Multatuli (Do. Balqis57 )

Museum Multatuli merupakan cagar budaya yang bersejarah dibangun pada tahun 1923. Awalnya bangunan ini merupakan kantor sekaligus kediaman wedana Lebak.

Seorang Ibu berseragam PNS di sana tersenyum serta menanyakan asal kami. Kami jawab bahwa kami dari Jakarta. Saya juga menanyakan letak Taman Makam Pahlawan. Ibu itu menjelaskan jalan ke Taman Makam Pahlawan tersebut.

Kami berniat kulineran di sana, namun ternyata tenda-tenda kuliner disana baru buka pada malam hari. Saat itu hampir pukul 5 sore, banyak pedagang yang sibuk mempersiapkan tenda serta kuliner yang akan mereka pasarkan. Akhirnya kami kembali ke stasiun karena niat kami kembali ke Jakarta sebelum matahari terbenam di Rangkasbitung. Kali ini kami ke stasiun dengan menggunakan transportasi online. Mobil online dengan tarif Rp 21.000

Sampai jumpa kembali, Rangkasbitung. Undang aku lagi yaaa...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun