Mohon tunggu...
Anna R.Nawaning S
Anna R.Nawaning S Mohon Tunggu... Konsultan - Writer , Sociopreneur , Traveler and Education Enthusiast

Menulis -/+ 40 buku solo dan antologi-fiksi dan non fiksi diterbitkan oleh berbagai penerbit. Sertifikasi Penulis Non Fiksi BNSP http://balqis57.wordpress.com/about

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bumi Mandalika, Destinasi Super Prioritas Wisata Alam dan Olahraga

7 Desember 2021   12:57 Diperbarui: 7 Desember 2021   18:06 3394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama bersama Budayawan Sasak Lombok, Lalu Putria. Dok Muslifa

Terdapat juga tradisi suku Sasak yang unik. Tidak hanya itu saja, kawasan Mandalika juga meliputi seni arsitektur, seni kriya, kuliner serta seni pertunjukan. Karena inilah pemerintah RI menetapkan kawasan Mandalika sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.

Kini telah dipersiapkan infrastruktur guna menunjang program Pariwisata, di antaranya Pelabuhan Lembar berjarak 46 km dari Mandalika, ruas jalan Penunjak-Kuta sepanjang 18,2 km, dan Bandara Internasional Lombok berjarak 18 km, serta Gardu Induk Kuta seberat 150 Kilo Volt (KV).

Konferensi International
Konferensi International Mandalika: "Infinity Experiences of Nature and Sport Tourism" menjadi salah satu kegiatan bertaraf internasional guna mempromosikan kawasan  Mandalika sebagai Destinasi Super Prioritas di Wonderful Indonesia.

Konferensi Internasional berlangsung Hari Rabu, 1 Desember 2021. Kami menyimak paparan dan diskusi oleh berbagai narasumber yang memiliki kapasitas yang tinggi di bidang olahraga, pengembangan pariwisata, antropologi, budaya dan event olahraga.

Acara terbagi dua sesi, dan sebagai pembicara kunci adalah Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Bapak Sandiaga Uno.

Sesi pertama diskusi membahas tentang "Menggali Kesiapan Kawasan Wisata Olahraga Mandalika". Sedangkan sesi kedua adalah "Kunci Pengembangan Wisata Olahraga dan Ekonomi Kreatif Kawasan Mandalika".

Saya sangat tertarik oleh kritik dari Founder Javara yang memberi kritik keras mengenai diplomacy gastronomi yang disuguhkan dalam acara ini.

Beliau mengatakan, bahwa hidangan yang tersaji di acara tersebut kurang memberikan kesan bahwa konferensi ini sedang berlangsung di Pulau Lombok. Alangkah lebih baiknya jika makanan-makanan tersebut tersaji dari bahan kekayaan alam lokal di sekitar kawasan pulau Lombok.

Dihasilkan secara alami oleh pelaku ekonomi kreatif kuliner setempat. Tentunya ini sangat berdampak baik buat masyarakat lokal dan memberi kesenangan tambahan bagi turis asing yang biasanya memang mengincar makanan-minuman khas lokal dari tempat yang mereka kunjungi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun