Pecinta musik klasik atau opera di seluruh dunia pastinya mengenal bintang opera legendaris asal Italia, Andrea Bocelli. Andrea Bocelli lahir di Lajatico,Toscana, 22 September 1958 merupakan penyanyi pop tenor tuna netra berkebangsaan Italia.
Andrea Bocelli mempunyai suara khas Italia yang keras nan lembut serta memiliki banyak penggemar dari segala penjuru dunia , bahkan ia menjadi salah satu bintang opera nomor satu di dunia.
Beberapa bulan terakhir ini saya sangat gemar menyanyikan lagu 'The Prayer' yang ia nyanyikan bersama Celine Dion, dan seminggu yang lalu seseorang di Palembang memutarkan lagu  'Quizas, Quizas, Quizas' dari Andrea Bocelli  dan Jennifer Lopez untuk saya.
Yang pasti banyak lagu dinyanyikan Andrea Bocelli juga terkenal di Indonesia. Ia juga gemar berkolaborasi dengan berbagai artis atau penyanyi non seriosa. Selain dengan Celine Dion, lagunya yang berduet dengan Jennifer Lopez juga banyak digemari oleh penggemar musik non opera.
Lagu "The Prayer" memenangi penghargaan Kusala Golden Globe sebagai lagu latar terbaik dalam film Quest for Camelot. Andrea Bocelli juga berkolaborasi dengan Bono, vokalis group band U2 dalam versi Inggris lagu L'Incontro. Wuiii, penyanyi opera yang gemar berkolaborasi dengan berbagai penyanyi papan atas dunia dengan warna vocal yang sangat berbeda dengannya.
Saya sangat antusias begitu mengetahui kisah hidup Andrea Bocelli telah diangkat ke layar lebar dan rilis sejak 2 Februari 2018 di Amerika Serikat. Dan baru mendapatkan kesempatan menyaksikan film biografi sang bintang opera dari MOLA TV bulan ini! Yess, film bergenre biografi sekaligus musikal ini berjudul The Music of Silence.
Film ini merupakan adaptasi dari novel yang ditulis oleh Andrea Bocelli pada tahun 1999. Filmnya disutradarai oleh Michael Radford dan diperankan oleh banyak bintang besar, seperti Antonio Banderas, Jordi Molla, Luisa Ranieri, Toby Sebastian, Alessandro Sperduti, Paola Lavini, dan lainnya.
Dalam kisah The Music of Silence nama tokoh film utama bernama Amos Bardi (Diperankan Toby Sebastian) yang lahir di sebuah desa kecil di Tuscany Italia. Amos Bardi tinggal di perkebunan zaitun dan anggur milik orang tuanya yang taat beragama sebagai penganut Katolik. Sejak anak-anak Amos Bardi telah aktif di paduan suara dan pemain organ di gereja.
Amos kecil sejak masih bayi menderita congenital glaucoma, di mana ia dapat melihat secara samar dengan satu matanya. Pada usia 12 tahun Amos mengalami kebutaan total dikarenakan kecelakaan ketika bermain bola bersama teman-teman sekolahnya.
Hal tersebut tidak menghalangi Amos untuk belajar di bidang hukum hingga meraih gelar doktor ilmu hukum dan sempat menjadi seorang pengacara. Ia terinspirasi oleh temannya di sekolah tuna netra, bahwa pekerjaan tuna netra bukan hanya sebagai penyanyi, operator telepon atau tukang pijat.