Mohon tunggu...
Anna R.Nawaning S
Anna R.Nawaning S Mohon Tunggu... Konsultan - Writer , Sociopreneur , Traveler and Education Enthusiast

Menulis -/+ 40 buku solo dan antologi-fiksi dan non fiksi diterbitkan oleh berbagai penerbit. Sertifikasi Penulis Non Fiksi BNSP http://balqis57.wordpress.com/about

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dayakan Indonesia: Tiada Batas Usia Untuk Hidup Lebih Berarti

18 Mei 2016   19:49 Diperbarui: 18 Mei 2016   19:57 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berlokasi di Menara BTPN yang baru di kawasan Mega Kuningan, pada tanggal 21 April 2016 diluncurkan buku “Hidup yang Lebih Berarti, Sosok Inspiratif untuk Dayakan Indonesia” yang ditulis oleh 20 Blogger Kompasiana.

Hidup yang lebih berarti tentunya menjadi dambaan manusia di dunia ini. Hidup tidak memiliki arti? Ke laut ajeee...hehehe. Banyak kita temukan sosok di dunia dari berbagai kalangan yang seolah tidak memiliki arti sekalipun kesan atau penampilannya “mentereng”. Sosok seperti itu tidak ada dalam 20 tulisan di buku ini karena sosok yang ada di dalam buku ini adalah sosok inspiratif dari warga negara Indonesia yang hidupnya memiliki arti bagi masyarakat dan lingkungan disekitarnya. Mereka memiliki kekuatan dari aksi sederhananya, namun dapat memberdayakan Indonesia.

Saya sudah nyaris jenuh membaca buku-buku yang menonjolkan wirausaha di usia muda. Generasi muda yang menjadi primadona. ‘Sukses di Usia Muda’ seakan menjadi kuota dagangan yang laris di masa kini. Akibatnya banyak lembaga dan badan usaha yang tidak menganggap bahwa usia dewasa sebenarnya merupakan potensi yang luar biasa, yang bisa memberdayakan Indonesia di masa kini dan akan datang. 

Ini soal mindset! Nah, di buku ini saya mendapati hal yang sangat luar biasaaaa....mereka sosok dewasa mapan yang sebagian besar berusia diatas 40 tahun memiliki keberdayaan yang sangat berarti. Dari 20 profil di buku ini yang termuda adalah Faizal Abdilah (19 tahun) si Pelestari Iket Jawa dan pencetus desa wisata di Purworejo. Pada permulaan tulisan tentangnya (Ditulis oleh Nia Ayu Anggraeni) tertulis perkataan Soekarno,”Seribu orangtua hanya bisa bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia.”. 

Di masa sekarang, era 2000-an perkataan Soekarno sudah nyaris tidak tercermin dalam buku ini, karena pensiunan masa kini sangat memiliki visi yang luar biasa. Mereka tidak sekedar bermimpi, tapi mereka melakukan aksi luar biasa yang dapat memberdayakan dunia- tidak sekedar mengubah dunia. Apalagi mengubah dunia menjadi lebih buruk!

btpn-daya-book-launching-573b5f7b44afbd5e108d067b.jpg
btpn-daya-book-launching-573b5f7b44afbd5e108d067b.jpg
Dalam buku yang kata pengantarnya ditulis oleh Kang Pepih Nugraha, COO Kompasiana terdapat kisah manusia berdaya penuh inspiratif dengan judul :
  • Dengan Getuk Marem, Hanggono Setia pada Cita Rasa Masa Lampau
  • Milda Fitriawati Merasa Berarti Jadi Kader Kesehatan
  • Suwono Ubah Kotoran Manusia Jadi Pupuk Organik
  • Anik Sriwatiah Gigih Berdayakan Mantan “Pekerja” Lokalisasi Dupak Bangunsari
  • Di Tangan Dian Novalia Penjualan Batik Tak Se-bladus Warnanya
  • Buka Kursus Komputer Gratis, Pemberdayaan ala Bodro Irawan
  • Siti Rochanah Jadikan Iwak Nyuzz Penganan Kebanggaan Semarang
  • Slamet Akhmad Mukhyidin : Sampah Pun Bisa Jadi Berkah!
  • Supriyanti Maju dengan Batik Kayu
  • Karena Komunitas, Wiwik dan Indra Bukan Lagi Ibu Rumah Tangga Biasa
  • Munadji Tak Ragu Memulai Usaha di Usia Senja
  • Dominggus Nones : Tidak Lulus SD, Koordinasi 3.505 Petani dengan Omzet Rp 31,5 M
  • Taryat Semakin Berdaya dengan “Alia Chocolate”
  • Sunardi Makin Produktif pada Masa Pensiun
  • Ulyati Hidup Tak Lagi Sengsara dengan Usaha Kerupuk Sanjai
  • Syarief Hidayatullah : Pionir Taruna Tani dari Cikarawang
  • Tas Kreasi Solihin Digemari Pasar Dunia
  • Perajin Rotan Berkibar bersama Komunitas Mawar
  • Faizal Abdillah Lestarikan Iket Jawa karena Ciinta
  • Deni Mulyadi Sulap Bojong Rangkas Jadi Sentra Tas

Keberagaman latar dari sosok inspiratif, ada yang pensiunan PNS, sarjana IPB, mahasiswa, berpendidikan tidak lulus SD dan juga pemilik warung di lokalisasi pekerja seks komersial. Bidang usaha yang mereka lakoni-pun sangat beragam. Buku ini sangat saya rekomendasikan untuk dihadiahkan kepada teman,kerabat,orang tua,anak dewasa atau siapapun juga agar mereka terinspirasi dan termotivasi hingga kehidupan mereka lebih baik dari hari ke hari. Gaya bahasa penulis di buku ini mengalir, mudah dimengerti dan penuh transparansi serta informasi. Para tokoh inspirasi tidak sekedar menggapai keuntungan materi, walaupun secara materi omzet mereka banyak yang sudah mencapai milyaran rupiah.

Selain itu buku ini dapat menjadi referensi inspirasi bagi yang ingin memasuki karier kedua dalam kehidupannya. Cita-cita masa kecil belum tercapai? Wujudkan, walaupun usia sudah diatas 30 tahun! Pendidikan tidak memenuhi persyararatan untuk menjalankan profesi yang dicita-citakan? Ambillah pelajaran dari sosok inspiratif di buku ini, contohnya adalah Milda Fitriawati, kader kesehatan (Hal 15-23 : Milda Fitriawati Merasa Berarti dengan Jadi Kader Kesehatan. Penulis : Dody Kasman). 

Statusnya dan pendidikannya hanya ibu rumah tangga dan ijazah Paket C, namun karena kegigihan tekadnya untuk membantu sesama ia bergabung dengan program Daya sejak tahun 2013 sebagai Kader Kesehatan Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Saat itu usianya 38 tahun, dan kini menjelang usia 41 tahun ia semakin berdaya dan berjaya, bahkan menerima berbagai penghargaan, antara lain sebagai Kader Kesehatan Terbaik tahun 2013 dan 2014. Tahun 2015 Milda memperoleh penghargaan sebagai Kader Kesehatan Teraktif. 

Lihat, nggak harus menjadi dokter untuk bermanfaat di dunia kesehatan khan? Justru dapat membantu dokter dengan hal yang bisa dikerjakan di masyarakat terdekat kita, misalnya menumbuhkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, mempraktikkan cara deteksi kanker payudara sendiri, mengenal demam berdarah dan pencegahannya, hidup sehat bebas kegemukan, dll.

Sosok inspiratif yang hadir dalam acara launching buku ini adalah pasangan suami istri, Taryat (40 tahun)  dan Eli Darniati Kasmur (38 tahun) yang masing-masing berpendidikan D3 Manajemen Industri Akademi Pimpinan Perusahaan dan S1 Teknologi Industri Pertanian IPB. Mereka pasangan pengusaha coklat dengan brand Alia Chocolate dan Nuhun Cokelat.

Dengan memberdayakan masyarakat di daerah Ciomas Bogor Jawa Barat kini sekitar 300 toko tersebar di Bogor, Jakarta, Sukabumi, Cianjur, Purwakarta menjadi mitra usaha dalam memasarkan produk mereka.Keduanya mengakui bahwa program BPTN Daya telah memberi mereka pengetahuan dan pengalaman yang berguna serta berharga sebagai wirausahawan, khususnya saat bertemu pengusaha lainnya di kelas setiap bulan (hal.130)

Sedangkan sosok inspiratif yang masuk usia pensiunan adalah Hanggono (73 tahun) warga Magelang Jawa Tengah pemilik usaha Getuk Marem Magelang, Suwono di Ponorogo Jawa Timur yang memanfaatkan kotoran yang tak berguna hingga menjadi sangat bermanfaat menjadikannya pupuk organik, Pak Slamet Akhmad Mukhtidin (65 tahun) pendiri bank sampah yang kini memiliki 21 KK nasabah di Desa Berkoh dan 95 komunitas sampah di sekitar Purwokerto, Munadji yang di masa pensiunnya aktif memberdayakan SDM tani, Sunardi pensiunan PNS asal kabupaten Tegal Jawa Tengah yang terus beraktifitas di usia menjelang 65 tahun di bidang budi daya ikan lele.

Wow, betapa keren dan dahsyatnya Indonesia jika sebagian besar warga negaranya tetap produktif di usia lebih dari setengah abad! Pastinya Indonesia akan menjadi negara super daya! Mereka di usia tersebut pastinya memiliki banyak keunggulan dari yang lebih muda, diantaranya : kebijaksanaan dalam menentukan sikap,ketenangan bathin, mapan, memiliki lebih banyak waktu luang, kedewasaan dalam membina masyarakat di sekitarnya, telah memiliki network yang luas dan pengalaman yang segudang. 

Tiada batasan maksimum untuk hidup yang lebih berarti selama Tuhan masih memberikan nafas dan energi. Salut untuk BTPN yang “berani” memberi support mereka, sangat bertolak belakang dengan lembaga perbankan lainnya yang hanya memberikan support kepada masyarakat kelas menengah atas dan dengan maksimum usia. Ternyata dengan komitmen menciptakan hidup yang lebih berarti kepada kelompok masyarakat yang jarang dilirik oleh bank lain, melalui pelayanan, produk dan pemberdayaan BTPN juga turut lebih berarti di Indonesia. Semoga berperan menjadikan Indonesia menjadi negara super daya!

Belum sempat membeli buku ini ke toko buku? Beli secara online. Apabila kita belum dapat kesempatan untuk memberdayakan Indonesia dengan kegiatan wirausaha maka seperti yang tertulis di buku ini kita-pun masih bisa mengambil bagian dalam memberdayakan Indonesia dengan beberapa cara, yakni :

  • Memberikan buku ini kepada individu yang menurut Anda membutuhkan inspirasi untuk berdaya atau memberdayakan.
  • Kunjungi www.dayakanindonesia.com untuk mengetahui apa saja yang bisa dilakukan untuk berdaya atau memberdayakan.
  • Kunjungi Facebook Dayakan Indonesia untuk menyebarkan semangat pemberdayaan.
  • Follow @Dayakan_ID untuk mengetahui atau mengikuti kegiatan pemberdayaan. 
  • Jadilah bagian dari buku selanjutnya dengan mengirimkan tulisan inspirasional ke contact@dayakanindonesia.com

Data Buku :

  • Judul Buku  : Hidup Yang Lebih Berarti, Sosok Inspiratif untuk Dayakan Indonesia
  • Pengarang  : 20 Blogger Kompasiana
  • Penerbit     : Elex Media Komputindo
  • Tahun terbit : 2016 (Cetakan Pertama)
  • Harga Buku  : Rp 50.000

BTPN Mini Library
BTPN Mini Library
BTPN Office :

Jangan bayangkan kantor BTPN yang baru beroperasional di Kawasan Mega Kuningan merupakan kantor yang “kaku” dan cocoknya untuk pensiunan. Justru ketika berkeliling di lantai 26-27 kantor tersebut kami menyaksikan kedinamisan kantor tersebut. Sangat stylist, lebih nyaman dari coffee shop yang banyak bertebaran di mal ibukota. Di kantor ini ada ayunan, mainan, sofa, mini perpustakaan, musholla yang kesemuanya nyaman dan bergaya muda. Mirip kantor perusahaan terkemuka seperti yahoo, google,dll.

Kompasianers dan Sosok Inspirasi
Kompasianers dan Sosok Inspirasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun