Mohon tunggu...
Anna R.Nawaning S
Anna R.Nawaning S Mohon Tunggu... Konsultan - Writer , Sociopreneur , Traveler and Education Enthusiast

Menulis -/+ 40 buku solo dan antologi-fiksi dan non fiksi diterbitkan oleh berbagai penerbit. Sertifikasi Penulis Non Fiksi BNSP http://balqis57.wordpress.com/about

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Di Kampoeng Tempo Doeloe JFFF 2016 : 1001 Rasa Nusantara Dalam Suasana Pecinan

8 Mei 2016   12:21 Diperbarui: 8 Mei 2016   22:00 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jfff-mie-pedas-mampus-572e3ce9c0afbd002191238a.jpg
jfff-mie-pedas-mampus-572e3ce9c0afbd002191238a.jpg
Abang Ade Indomie Pedas Mampus/Dok.Pribadi
  • Aneka Jajanan Pasar Pastellia (Booth no.28). Letak boothnya di ujung jalan dekat pintu gerbang dari arah MKG 1. Seakan terhipnotis melihat berbagai makanan yang disajikan, yakni Siomay Ayam, Siomay Goreng, Tahu Bakso,Bakso Goreng, Swikiaw yang masing-masing seharga Rp 10.000. Tulisan HALAL yang di pasang di booth tersebut langsung membuat saya ikut antri bersama dengan berderet pengunjung KTD yang tergoda pada jajanan tersebut. Makanan tersebut dihampar di depan tapi tetap terlihat bersih, tak berdebu dan nggak ada serangga yang mendekat, jadi membuat saya nggak ragu untuk membelinya. Rasa Siomay Ayam yang saya beli juga terasa kelezatannya, demikian bumbu kacangnya yang lembut.

jfff-pasar-572e3d3ad77e615b0beab15c.jpg
jfff-pasar-572e3d3ad77e615b0beab15c.jpg
Aneka Jajanan Pasar Pastellia/Dok.Pribadi
  • Saat Mas Bule’,Kompasianer membawa Nasi Goreng Mercon ke meja kami hari Sabtu, saya sudah tergiur dengan makanan tersebut. Karena sudah kenyang maka saya bertekad untuk membeli keesokan hari. Sayangnya saya tidak menanyakan booth mana yang menyediakan makanan tersebut. Apalagi di list peserta tidak tertulis booth bernama Nasi Goreng Mercon. Setelah  menyusuri booth yang ada di KTD akhirnya menemukan juga Nasi Goreng Mercon di booth Nasi Goreng Teri Medan (Booth no.9). Bungkus untuk dimakan di rumah, dan malam sepulangnya dari KTD saya makan nasi tersebut. Waduuuuh, beneran keringetan,Dek! Panas berasa makan mercon meledak tapi lezat...hehehe...sebagai selingan rasa pedas saya menikmati ikan teri yang juga bergerombol di nasi goreng tersebut.

jfff-nasi-mercon-572e3d9ad77e615a0beab164.jpg
jfff-nasi-mercon-572e3d9ad77e615a0beab164.jpg
Nasi Goreng Mercon yang Dibawa Pulang/Dok.Pribadi
  • Selain Nasi Goreng Mercon, saya juga membawa pulang 5 Otak-Otak seharga Rp 20.000 dari gerobak no.25, Otak Otak Spesial 86. Walaupun tidak panas, tetapi rasa ikan di Otak Otak tersebut sangat terasa, gurih dan kenyal tetap enak di santap. Otak Otak ini 3 diantaranya saya gunakan sebagai lauk di Nasi Goreng Mercon. Beneran deh, maaadddyaaaanggg.....!!! Pasti lebih lezat kalau di makan di KTD dengan suasana pecinan dan alunan kecapi, tapi pastikan sudah ada minuman di dekatnya...hehehe...

jfff-otak-otak-572e351a8ffdfdd30b7e7d8a.jpg
jfff-otak-otak-572e351a8ffdfdd30b7e7d8a.jpg
Otak Otak Spesial 86/Dok.Pribadi
  • Es Dawet Ireng Purworejo (Gerobak no.20). Es Dawet Ireng dari daerah Purworejo sudah mulai terkenal di seluruh Indonesia. Ngerti khan dimana Purworejo? Yup, Purworejo merupakan kota di Jawa Tengah dimana Ibu Ani SBY berasal. Saya membeli Es Dawet Alpukat seharga Rp 12.000. Selain itu mereka menyediakan Es Dawet Ireng seharga Rp 10.000 dan Es Dawet Special Rp 15.000 yakni es Dawet dengan alpukat dan nangka. Segaaar, apalagi es-nya saya lihat es yang dibuat dari air matang dan hiegenis. Gula aren-nya juga terasa tanpa pengawet atau campuran lainnya.

jfff-dawet-ireng-572e35b96d7e615a0cdcc8ba.jpg
jfff-dawet-ireng-572e35b96d7e615a0cdcc8ba.jpg
Es Dawet Ireng Purworejo/Dok.Pribadi
jfff-gerobak-dawet-572e355db493739a127a4771.jpg
jfff-gerobak-dawet-572e355db493739a127a4771.jpg
Gerobak 20 Es Dawet Ireng Purworejo/Dok.Pribadi
  • Mie Ayam 99 (Gerobak no.4) . Mie Ayam Gerobak Abang2 yang biasa mangkal dan jualan di pinggir jalan. Pangsit rebusnya oke, benar-benar berisikan potongan daging ayam. Menurut abang penjualnya, jika tidak berjualan di KTD mereka berjualan di kantin RCTI Kebon Jeruk.

jfff-mie-99-572e3ece6d7e61760ddcc897.jpg
jfff-mie-99-572e3ece6d7e61760ddcc897.jpg
Mie Ayam Pangsit 99 @ Rp 24,000/Dok.Pribadi
  • Sunda Unik (Jajanan Jaman Baheula – Booth no.41). Berbagai jajanan kecil tempo dulu dijajakan disini, benar-benar melempar kenangan ke masa kecil. Ada Sagon Mayang yang dulu kalau dimakan sering membuat belepotan sekitar bibir...hahaha...Dan di KTD saya membeli permen cicak, permen warna-warni yang mirip assesoris berisikan biji kacang hijau dan juga membeli permen duit-duitan. Jajanan lain yang tersedia disini, yakni : Permen Karet Buah/Permen Karet Tato (@ Rp 1.000), Permen Sanca Kecil/ Susu Serbuk/ Sagon Kancing/ Kacang Gajih/ Berondong Jagung/Tengteng Beras/ Coklat Kacang (@ RP 2.000), Koya Kacang Bulat/Permen Kayu/Sagon Serbuk/Mayang (@Rp 4.000), Gulali Kacang (@ Rp 4.000), Coklat Ayam Jago/Coklat Payung/Coklat Suzzanna/Coklat Superman/Coklat Coin/Telur Cicak/Permen Asam Jawa/Peremen Jahe/TingTing Jahe/Koya Kacang/Subadra/Seketrak/Bangket Jahe,dll (@ Rp 5.000)

jfff-jajanan-sunda-572e3f14c0afbd7b2291233f.jpg
jfff-jajanan-sunda-572e3f14c0afbd7b2291233f.jpg
Jajanan Jaman Baheula "Sunda Unik"/Dok.Pribadi

Kampoeng Tempo Doeloe benar-benar merupakan tempat favorit saya untuk makan dan jajan kuliner Indonesia. Saya penggemar berat makanan Indonesia, tetapi saya bukan tipikal orang yang sembarangan jajan di pinggir jalan karena kebersihan merupakan hal nomer 1 . Pedagang makanan yang membuka booth atau gerobak di Kampoeng Tempo Doeloe memang menjajakan makanannya di tempat lain, tetapi tempat tersebut saya tidak dapat memastikan kebersihannya. Sedangkan di KTD petugas-petugas berpakaian ala kacung Betawi tempo dulu siaga membersihkan meja dan area KTD. Selain itu untuk berjualan di KTD para pedagang ini diharuskan lolos quality control yang dilakukan oleh pihak Summarecon dan PemProv DKI Jakarta. Sebelum berjualan di KTD mereka juga harus melalui uji kelayakan Pangan Aman dari Dinas Koperasi UMKM serta Perdagangan Provinsi DKI Jakarta - Badan POM . Syarat kelayakannya adalah BEBAS DARI BAHAYA FISIK (Rambut, Isi staples dan kerikil) dan BEBAS BAHAN BERBAHAYA (Formalin, Boraks, Metanil Yellow, Rhodamin B). Hal inilah yang membuat hati saya menjadi tenang menikmati panganan yang di jual di KTD, jadi bukan sekedar perut kenyang hati senang...plus tenang dong, orang tersayang-pun jadi riang! Hahaha...

jfff-bpom-572ec83b6f7e618a0f9cc1b6.jpg
jfff-bpom-572ec83b6f7e618a0f9cc1b6.jpg
Label Aman Pangan/Dok.Pribadi

Booth lainnya yang belum sempat saya jajanin adalah : Sate Ayam Ponorogo “Nyamleng”, Warung Telor Gulung, Nasi Ulam Misjaya, Pisang Goreng “Asen”” Pontianak, Es Duren Gantinyo, Bakso Radja, Ayam Keprek, Cakue & Kue Bantal Medan Eko Yap, Sate Betawi H.Jaelani, Mie Kangkung President, Mie Aceh Seulawah, Mie Jowo Semar, Mie Celor Bunga Mas, Nasi Jamblang, Rumah Kopi Nusantara, Nasi Bakar Juara, Martabak Medan, Tahu Campur & Tahu Telur Lamongan, Soto Betawi Bang Nawi, Es Jelly 99, Nasi Goreng Babat, Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, Martabak Imut Ndut, Batagor Abuy Asli Bandung, Es Kelapa Muda Putra Garut, Sate Ayam Madura Blok S, Ketupat Rusmini, Bebek Sinjai, Aneka Gorengan Genk Bala Bala, Kuetiaw Sapi A-Chai Cab.Daan Mogot, Laksa Sari, Es Pisang Ijo Pemuda, Pukis Telur Kampung Asli & Leker Solo Sumber Rejeki, Soto Ayam Kampung “Lek Sri” asli Solo, Nasi Liwet Solo Ny.Lani, Aneka Rebusan Mba Ika, Gudeg Jogja “Ibu Laminten”, Lontong Cap Gomeh Bang Ugi, Tempe Tahu Mendoan Bang Kumis, Cempedak Harum/Sukun Goreng/Pisang Sale.Tansuke (Ketan Susu Kemayoran), Sate Padang Pusako Bundo, Soto Mie Theresia, Tongseng & Rica Tengkleng Khas Solo “Mintoredjo”, Nasi Kucing Angkringan Mas Bejo, Nasi Uduk Mpok Eco, Srabi Solo Notosuman Ny.Handayani, Bebek Sedap Wangi.

Sedangkan yang nggak mungkin saya beli adalah (Karena Non Halal) : Kuotie Gg.Gloria, Cicongfan Pluit Sakti, Bakmi Amei,Sate Babi, Lapo Ni Tondongta, Bakso Nyuknyang, Bakso Goreng Spesial San Ming, Nasi Campur Atek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun