Mohon tunggu...
Anna R.Nawaning S
Anna R.Nawaning S Mohon Tunggu... Konsultan - Writer , Sociopreneur , Traveler and Education Enthusiast

Menulis -/+ 40 buku solo dan antologi-fiksi dan non fiksi diterbitkan oleh berbagai penerbit. Sertifikasi Penulis Non Fiksi BNSP http://balqis57.wordpress.com/about

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Weekend?? Nonton Get Up Stand Up Movie Yuk!

8 April 2016   19:15 Diperbarui: 8 April 2016   19:51 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Weekend? Mau nonton yang lucu menhibur sekaligus mendapat hikmah kehidupan? Silakan deh menyaksikan film Get UP Stand Up yang penayangannya di bioskop pada tanggal 7 April 2016. Ini merupakan produksi perdana KG Studio. Pemainnya mayoritas dari Komika Stand Up Comedy yang wara wiri di KompasTv. Pemain yang menonjol perannya dalam film ini adalah Babe Cabiita, Abdur dan Acha Sinaga. Dengan pemeran tambahan atau cameo (Dulu mah disebutnya figuran) seperti UNGU yang sebenarnya perannya nggak bermaksud ngelawak tetapi membuat saya langsung ngakak melihat kemunculan mereka di film ini. 

Bayangin Bapak pejabat pemerintah di salah satu kota di Sulawesi yakni Pasha berperan sebagai pebisnis MLM sukses. Kemudian Onci sebagai peserta audisi Stand Up Comedy yang langsung bikin saya melepas tawa walaupun sama sekali tak berakting lucu, atau Makki dan Enda yang tiba-tiba muncul menjadi pengamen di rumah makan Padang. Group band Ungu juga mempersembahkan lagunya untuk soundtrack film ini.

[caption caption="Press Conference GUSU/Dok.Kompasiana"][/caption]Senin petang tanggal 4 April 2016 alias sebelum penayangannya untuk umum kami, Kompasianers mendapat kesempatan menyaksikan film ini di Studio 2 Epicentrum XXI Jakarta. Asyik-asyik aja buat saya mah kalau acaranya di daerah Kuningan (Jln HR Rasuna Said) atau Jakarta Pusat pada hari kerja karena saya akan sempat-sempatkan melipir dari aktifitas lainnya. Yang penting kerjaan beres tertuntaskan. 

Nggak seperti Babe Cabiita yang nggak pernah beres tuntas dalam mengerjakan segala urusan. Kuliah skripsinya belum dibereskan, pekerjaan sebagai penyiar di Fans Radio yang siaran dari kota Medan juga tidak total...nggak fokus gitu, kerjanya ngaret terus, nggak disiplin dalam bekerja mentang-mentang stasiun radio-nya milik teman sendiri. Bahkan hutang juga tidak dituntaskan tepat waktu sampai di uber debt collector. Hutang yang menahun, dan sang kekasih bernama Fatiya dijadikan sebagai “finance company” agar melunasi hutangnya sejak nggak pernah lunas sampai 6 tahun.

[caption caption="Kompasianers Siap Nonton/Dok.Kompasiana"]

[/caption]Fatiya sebagai kekasih yang merasa bertanggung jawab dengan masa depan cowoknya merasa prihatin dan menghubungi kerabatnya untuk memberikan pekerjaan mapan kepada sang kekasih, Babe Cabiita. Dunia kebalik dah, kenapa juga si cewek yang merasa bertanggung jawab terhadap masa depan cowoknya. Eh, tapi ternyata ada alasannya loh! Janji Fatiya saat orangtua Babe meninggal dunia inilah yang melatari sikap Fatiya terhadap Babe (kayaknya sih :D). 

Dasar Babe yang nama bapak-bapak tapi kelakuan macem anak SD, pada hari yang dijanjikan untuk bertemu kerabat Fatiya yang akan memberikan pekerjaan mapan Babe kembali mengingkari. Kali ini karena sok solidaritas kepada teman-nya yang sedang patah hati, eh mereka kebablasan sampai ketiduran keesokan paginya. Kali ini Fatiya yang justru meninggalkan Babe ke Jakarta untuk bekerja di salah satu law office.

Di Jakarta-lah konflik dan deru cerita terangkaikan karena Babe menyusul Fatiya. Berbekal amplop bertuliskan nama dan alamat law office tempat Fatiya bekerja, Babe menanti Fatiya di depan kantornya dan mengintai rumah makan dimana biasanya sang kekasih makan siang. Babe-pun mengajukan diri bekerja di rumah makan tersebut agar dapat sering berjumpa Fatiya dan tentunya untuk mendapatkan uang sebagai biaya hidupnya di Jakarta.

Tergambar nyata kehidupan di Jakarta bagi pendatang yang bertransportasi mikrolet, taksi, ojeg atau sepeda motor. Di film ini tidak ada pengumbaran mobil-mobil mewah dan canggih sebagai simbol sukses seseorang seperti di film-film kebanyakan. Percuma juga mah pakek mobil mewah dan canggih kalau kena macet di Jakarta...ya tetap aja macet. 

Yang kurang hanya tidak terlihat ada yang menjadikan TransJakarta sebagai sarana transportasi yang adem dan bebas macet. Padahal Komika terlihat dari berbagai daerah di Indonesia, ada Babe yang jelas dari Medan Sumatera Utara, Abdur Maluku, David si Tukang Ojeg asli Betawi, Rahmet si anak STM doyan tawuran, Sri Rahayu yang asal Makassar dan ngebela-belain masak Coto Makassar untuk Raditya Dika, Wira si doyan sajak asal Banjarnegara Jawa Tengah (Kalau nggak salah inget yak :D) dan Deni Suhendi si anggota TNI, Ba Kodam III Siliwangi. Film ini kaya dengan berbagai karakter keberagaman manusia Indonesia.

Menurut sang sutradara film Stand Up Get Up,”Film Get Up Stand Up ini terinspirasi dari kehidupan para Komika dalam mengikuti kompetisi Stand Up Comedy dimana perjuangan, rintangan, percintaan dan komedi menjadi bumbu-bumbu yang asyik untuk disaksikan.”

Sedangkan Komedian Senior Indonesia Pakde Indro atau dikenal dengan Indro Warkop yang juga berperan di fim ini sebagai juri mengatakan,”Film ini paket lengkap, lo bisa menangis, ketawa, bahkan mengelus dada. Belum ada yang kayak gini. Kapan lagi mau lihat Komika all out nggak Cuma ngelucu tapi betul-betul acting?”

[caption caption="Kompasianers Bersama Abdur dan Pak De Indro Warkop/Dok.Kompasiana"]

[/caption]Karakter Fatiya juga digambarkan sosok cantik, pintar dan terpelajar namun tidak materialistis. Ngekos di sebuah gang di Jakarta oke-oke saja baginya. Kerennya lagi dia gemar membaca karya-karya sastra yang tidak semua orang terpelajar mau membacanya. Tak ada kesan melawan dan tetap santun walaupun di awal film terkesan kedua orangnya tidak menyenangi hubungan dirinya dan Babe. 

Di sini pula Fatiya memberikan pesan secara tidak langsung kepada semua orang agar apapun yang sudah kita kerjakan maka kita harus total menuntaskan hingga selesai, jangan melakukan sesuatu dengan setengah-tengah. Mengenai hasil akhir toch semuanya di serahkan ke Tuhan jika sudah berhasilkan menuntaskan segala hal yang sudah dikerjakan. Jadi kesuksesan bukan sekedar materi atau kekayaan yang gemerlap.

Satu hal yang saya kurang sreg terhadap film ini adalah Babe Cabiita yang perutnya suka “diumbar-umbar”. Please deh ah risih lihatnya.*Penting gak nih komen?! ;p

Info lebih lanjut mengenai film yang skenarionya ditulis Bagus Bramanti dengan produser Argalaras dan sutradara Teezar Sjamsuddin  ini dapat dilihat di webnya http://getupstandupthemovie.com

Namun sangat lebih asyik jika di kotamu ada di bioskop dan menyaksikan langsung berbagai tingkah polah para Komika terutama di saat karantina. Film ini juga sangat disarankan bagi kamu yang berniat mengikuti audisi Stand Up Comedy Indonesia di masa mendatang. Tanpa harus menggurui film ini bisa diambil pelajarannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun