Mohon tunggu...
Nurul Bayti
Nurul Bayti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mendamba Mubalig Pewaris Nabi

7 Juni 2018   13:30 Diperbarui: 7 Juni 2018   13:39 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, para mubalig atau ulama adalah pembimbing, pembina dan penjaga umat serta memberi petunjuk dan menerangi umat sehingga umat tertunjuki pada jalan yang benar. "Ulama adalah pelita dunia. Ulama adalah pelita alam " (HR. Abu Daud, Nasa'I dan Baihaqi)

Ketiga, sumber ilmu. Mubalig adalah orang yang fakih dalam masalah halal haram. Ia adalah rujukan dan tempat menimba ilmu sekaligus guru yang bertugas membina umat agar selalu berjalan diatas tuntunanAlloh dan RosulNya.

Keempat, mengontrol penguasa. Peran dan fungsi ini hanya bisa berjalan jika ulama dan mubalig mampu memahami konstelasi politik global dan regional. Ia juga mampu menyingkap makar dagan permusuhan kaum kafir dalam memerangi Islam dan kaum muslim. Dengan kata lain, mubalig harus memiliki visi politis--ideologis, sehingga umat akan terjaga dari kebinasaan dan kehancuran. Rosululloh saw bersabda : " Penghulu para syuhada adalah Hamzah, serta orang yang berdiri di hadapan seorang penguasa yang dzalim, lalu menasehatinya, kemudian ia terbunuh".

Mubalig adalah figur sentral yang sangat berpengaruh terhadap kondisi masyarakat. Mereka memiliki andil besar apakah suatu masyarakat dalam kabaikan atau keburukan. Jika mereka menjalankan tugasnya dengan baik, niscaya umat menjadi baik. Jika mereka abai terhadap tugasnya, niscaya umat menjadi rusak.

Semua ini memerlukan kepekaan dan kesadaran politik yang tinggi. Disinilah pentingnya ulama dan mubalig untuk terus mengasah kepekaan dan kesadaran politiknya. Dengan kiprah politik ulama dan mubalig, rakyat akan terbina dengan baik serta akan memilki kesadaran Islam. Hingga mereka akan meraih kemuliaan di dunia dan akherat. Amin.

mediapembebas
mediapembebas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun