Mohon tunggu...
ويجايا WNKS
ويجايا WNKS Mohon Tunggu... -

Luntang lantung

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Saint Jospeh Church in Ayuthaya

18 Februari 2014   14:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:43 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_312506" align="alignnone" width="640" caption="St Joseph Dari Arah Sungai"][/caption] Saat balik ke arah hotel dan masih didalam boat kami melihat sebuah bangunan megah berwarna kuning yang seperti membawa kami ke Eropa. Bangunan yang mengusung gaya Romanesque ini begitu memukau kami. Kamipun memutuskan untuk bersepeda keesokan harinya sebelum check out dari hotel. [caption id="attachment_312569" align="aligncenter" width="384" caption="Tampak depan"][/caption] Jika dilihat dari seberang sungai (dari Ayuthaya Historical Park) boleh jadi penampakan gereja tua ini hanaya selemparan tangan :) tetapi reality kadang jauh lebih sulit daripada bayangan. Kami mesti bertanya kebeberapa penduduk lokal untuk mencari arah sebenarnya karena map yang kami bawa begitu sederhana tetapi lupa memberitahukan betapa banyaknya cabang jalan yang hendak dilalui hingga sedikit membingungkan kami. [caption id="attachment_312570" align="aligncenter" width="384" caption="Samping Kanan"][/caption] Kamipun menemukan k0nplek gereja tersebut yang menjadi satu bagian dengan sekolah, kuburan dan asrama tempat tinggal pastur dan biarawati. Bangunan elegan ini dibangun sekitar tahun 1666 aslinya dibangun dengan struktur kayu. 4 tahun sebelumnya Bishop Pierre Lambert beserta dengan dua pengikutnya diterima oleh King Naraidan serta merta diberikan tanah dan dana untuk pembangunan gereja. [caption id="attachment_312572" align="aligncenter" width="384" caption="Bagian dalam"][/caption] Bangunan ini dibangun kembali dengan gaya Eropa dan dibuat dengan batu bata dan semen ditahun 1685 walau pekerjaan tersebut benar0benar komplet sepuluh tahun setelahnya di masa raja Petracha. Keberadaan gereja ini juga menajdi bagian dari sejarah invansi Burma dan menajdi tempat pengungsian penduduk lokal walau kemudian gereja inipun dibakar dan dijarah ditanggal 23 maret 1767 sepuluh hari sebelum kejatuhan Ayuthaya ditangan Burma [caption id="attachment_312573" align="aligncenter" width="384" caption="altar"][/caption] Pengembalian kejayaan Gereja ini kembali dimasa King Rama V, yang mengetahui betapa bersejarahnya gereja ini dan juga menjadi bagian penting dari misi gereja dan ditahun 1891 Gereja St Joseph kembali berdiri hingga sekarang. [caption id="attachment_312574" align="aligncenter" width="224" caption="pandangan keluar"][/caption] Thailand yang didominasi oleh ajaran Budhisme sangatlah mengharga evolusi kebudayaan dan sangat permisif menerima hal-hal baru tanpa khawatir kehilangan jatidirinya. [caption id="attachment_312575" align="aligncenter" width="384" caption="Tampak Samping arah Masuk"][/caption] ini nulisnya buru-buru sudah mau dijemput boat mau mengunjungi beberapa pulai di Krabi, sampai jumpa Semua gambar milik penulis. tulisan Ayuthaya lainnya di link ini Ditulis untuk Ikaparhusip

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun