Mohon tunggu...
Badan LitbangESDM
Badan LitbangESDM Mohon Tunggu... Administrasi - Badan Litbang ESDM adalah unit eselon I di bawah Kementerian ESDM yang bertugas melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan sektor energi dan sumber daya mineral

Badan Litbang ESDM berperan dalam pelaksanaan litbang ESDM, mendukung pelaksanaan kebijakan dan strategi sektor ESDM dan memfasilitasi terlaksananya perkembangan teknologi, transfer of technology, peningkatan nilai tambah, dan peningkatan kapasitas di sektor ESDM. Badan Litbang ESDM Jalan Ciledug Raya Kavling 109 Jakarta Selatan 12230 www.litbang.esdm.go.id email: info@litbang.esdm.go.id badanlitbangesdm@gmail.com telp : 021 72798311 Fax 021 72798202 Admin : Esti Rahayu HP 08111838830

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

ASEAN Centre of Excellence on Clean Coal Technology (COE CCT) Diluncurkan

3 Oktober 2021   14:17 Diperbarui: 3 Oktober 2021   14:31 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meluncurkan pembentukan ASEAN  Centre of Excellence Clean on Coal Technology (CoE on CCT) secara virtual di Bandung (30/9) 2021.  Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, Hermansyah ditunjuk sebagai Head of ASEAN COE on CCT.

ASEAN COE on CCT bertujuan meningkatkan nilai tambah batubara melalui teknologi  batubara bersih (clean coal technology), untuk lebih mengoptimalkan dan menjamin stabilitas pasokan energi di kawasan regional ASEAN dan untuk meningkatkan kerja sama internasional, termasuk kolaborasi penelitian dan pengembangan serta transfer teknologi batubara bersih.

Plt. Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana menyampaikan teknologi batubara bersih dianggap penting dalam memasuki transisi energi rendah karbon.

Di bawah kepemimpinan Hermansyah,  Dadan berharap "ASEAN COE CCT dapat mengembangkan serangkaian fasilitas pendukung, menjangkau mitra dialog dan organisasi internasional untuk memajukan pembangunan ASEAN COE CCT,  serta meningkatkan capacity building di kawasan Asia Tenggara".

Sebelumnya, Deputi Sekretaris Jendeal ASEAN on Economic Community, Satvinder Singh menyatakan pembentukan ASEAN COE CCT sudah sangat ditunggu. Saat ini investasi energi mengalami banyak tekanan untuk mengurangi karbon dioksida. Tantangan investasi terberat saat ini adalah menghasilkan energi dengan tingkat efisiensi tinggi dan rendah emisi.

Sigh yakin ASEAN COE CCT dapat berperan melalui pengembangan teknologi yang menghasilkan energi bersih, salah satunya dengan clean coal technology dan carbon capture, uses and storage (CCUS).

Badan LitbangESDM 
Badan LitbangESDM 

Dengan clean coal technology, Singh menambahkan "Kapasitas pembangkit listrik di ASEAN dapat meningkat hingga 56 GW pada tahun 2040".

Pembentukan COE memiliki peran penting dalam meningkatkan kerja sama internasional termasuk kolaborasi penelitian dan pengembangan serta transfer teknologi CCT, tidak hanya di Indonesia tetapi juga negara-negara anggota ASEAN lainnya dan negara +3 (China, Korea, Jepang).

ASEAN COE CCT akan memfokuskan pengembangan teknologi dengan melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan berkelanjutan yang menghasilkan inovasi teknologi batubara bersih dan ramah lingkungan, studi/penelitian bersama, mempublikasikan hasil litbang teknologi batubara bersih serta menyampaikan saran/masukan dan laporan secara berkala.

ASEAN COE on CCT juga mengembangkan bisnis  dengan mengidentifikasi peluang bisnis, analisa kebutuhan produk dan jasa layanan para pemangku kepentingan dan pihak terkait, menyiapkan proposal proyek, pemasaran produk dan jasa layanan serta negosiasi dengan para pemangku kepentingan.

Kerja sama internasional dilakukan dengan menjalin hubungan dengan mitra kerja sama, termasuk negara-negara ASEAN  +3 (Tiongkok, Korea dan Jepang) dan negara donor terkait. Bentuk kerja sama adalah pertemuan, workshop, seminar dan acara lainnya yang berhubungan dengan kerja sama eksternal.

Pembentukan organisasi di bawah ASEAN Forum on Coal ini dilatarbelakangi oleh pertemuan ASEAN Forum on Coal (AFOC) ke-19 pada tanggal 28 April 2021 dan pertemuan Senior Official Meeting on Energy (SOME) pada tanggal 14 Juni 2021. Kedua forum tersebut menyepakati pembentukan ASEAN COE CCT serta menunjuk Indonesia sebagai Head of ASEAN COE CCT.

Sekretariat ASEAN COE CCT akan menempati kantor Puslitbang Tekmira di Bandung sedangkan pilot plant berlokasi di Sentra Teknologi Pemanfaatan Batubara Puslitbang Tekmira di Palimanan, Jawa Barat. Sejumlah pilot plant pengolahan dan pemanfaatan batubara dengan fasilitas penelitian dan pengembangan teknologi batubara bersih telah ada, seperti peningkatan kalori batubara (upgrading), pembakar siklon, gasifikasi batubara, briket batubara, pembuatan kokas dalam skala pilot.

Pembentukan ASEAN COE CCT mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, di antaranya Dialogue Partners dan International Organisations (Plus Three Countries (NEA China, METI Japan, MOTIE Korea), China Coal Industry Planning Institute, JCOAL, APBI-ICMA, WCA, GCCSI, International Centre for Sustainable Carbon, WEC, Australia, USA. (ER)

Badan LitbangESDM 
Badan LitbangESDM 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun