ASEAN COE on CCT juga mengembangkan bisnis  dengan mengidentifikasi peluang bisnis, analisa kebutuhan produk dan jasa layanan para pemangku kepentingan dan pihak terkait, menyiapkan proposal proyek, pemasaran produk dan jasa layanan serta negosiasi dengan para pemangku kepentingan.
Kerja sama internasional dilakukan dengan menjalin hubungan dengan mitra kerja sama, termasuk negara-negara ASEAN Â +3 (Tiongkok, Korea dan Jepang) dan negara donor terkait. Bentuk kerja sama adalah pertemuan, workshop, seminar dan acara lainnya yang berhubungan dengan kerja sama eksternal.
Pembentukan organisasi di bawah ASEAN Forum on Coal ini dilatarbelakangi oleh pertemuan ASEAN Forum on Coal (AFOC) ke-19 pada tanggal 28 April 2021 dan pertemuan Senior Official Meeting on Energy (SOME) pada tanggal 14 Juni 2021. Kedua forum tersebut menyepakati pembentukan ASEAN COE CCT serta menunjuk Indonesia sebagai Head of ASEAN COE CCT.
Sekretariat ASEAN COE CCT akan menempati kantor Puslitbang Tekmira di Bandung sedangkan pilot plant berlokasi di Sentra Teknologi Pemanfaatan Batubara Puslitbang Tekmira di Palimanan, Jawa Barat. Sejumlah pilot plant pengolahan dan pemanfaatan batubara dengan fasilitas penelitian dan pengembangan teknologi batubara bersih telah ada, seperti peningkatan kalori batubara (upgrading), pembakar siklon, gasifikasi batubara, briket batubara, pembuatan kokas dalam skala pilot.
Pembentukan ASEAN COE CCT mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, di antaranya Dialogue Partners dan International Organisations (Plus Three Countries (NEA China, METI Japan, MOTIE Korea), China Coal Industry Planning Institute, JCOAL, APBI-ICMA, WCA, GCCSI, International Centre for Sustainable Carbon, WEC, Australia, USA. (ER)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H