Menteri meresmikan tajak/spud in pada pengeboran slim hole panas bumi sumur CKK-01 menggunakan rig hidrolik Lemigas di Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi (3/11) 2021. Pengeboran ini merupakan pengeboran sumur panas bumi dengan mekanisme government drilling yang dibiayai APBN.
Pengeboran oleh pemerintah ini bertujuan membuktikan sumber daya yang teridentifikasi sekitar 45 MWe pada kelas cadangan ini, menghasilkan tingkat akurasi data lebih baik. Hasilnya diharapkan akan  mengurangi tingkat resiko di sisi hulu dan menurunkan harga listrik, sehingga dapat bersaing dengan energi lainnya.
Kegiatan yang akan berjalan sekitar 1-2 bulan ini akan menghasilakan data lebih akurat, dan tentunya dapat membuat investor tertarik untuk berinvestasi," kata Arifin.
Arifin berharap, data yang lebih jelas akan memberikan kemudahan kepada investor untuk bisa melakukan kajian keekonomiannya dan akan memberikan manfaat dalam menentukan tarif yang lebih ekonomis.
"Selama ini tarif panas bumi tidak kompetitif, karena biaya eksplorasi sangat mahal, sementara resiko eksplorasi sangat besar, sedangkan tarif listrik biaya listrik yang dihasilkan dari panas bumi paling tinggi di antara sumber energi lainnya," jelas Arifin.
Pemanfaatan sumber energi panas bumi secara optimal juga sejalan dengan tuntutan masyarakat dunia yang menginginkan penggunaan sumber energi ramah lingkungan dan tidak menghasilkan emisi karbon. Untuk ini panas bumi adalah salah satu solusinya.
"Tuntutan dunia saat ini adalah penggunaan energi bersih yang menggantikan sumber energi fosil, karena energi fosil menghasilkan emisi karbon yang menyebakan terjadinya perubahan iklim dan temperatur dunia naik setiap tahun, sehingga menyebabkan pelelehan es di kutub yang dapat menaikkan permukaan air laut," pungkas Arifin.
Proses pre-spud meeting, commissioning dan inspeksi rig serta peralatan pengeboran slim hole CKK-01 telah dilaksanakan Pusat Sumber Daya Mineral dan Panas Bumi (PSDMPB), Direktorat Panas Bumi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPPTMGB) "LEMIGAS" beserta perusahaan penunjang pada tanggal 1 s.d 2 Agustus 2021.
Untuk memulai pengeboran ini, rig hirolik Lemigas telah dimodifikasi agar dapat digunakan untuk pengeboran panas bumi. PPPTMGB "LEMIGAS" melakukan pengeboran slim hole dengan kedalaman hingga 2000 m selama dua bulan. Pekerjaan ini menggunakan mekanisme swakelola tipe 2. Waktu pelaksanaan sumur CKK-01 hingga bulan Desember 2021. sedangkan pengeboran CKK-02 akan dilaksanakan pada tahun 2022.
Tim Kelompok Pusat Penelitian dan Pengembangan (KP3) Teknologi Eksploitasi BLU PPPTMGB "LEMIGAS" telah memobilisasi rig hidrolik Lemigas pada 28-29 Agustus 2021. Akses jalan dari Pelabuhan Ratu menuju wellpad pemboran panas bumi di desa Sirnarasa sangat kecil, maka mobiliasi dilakukan bersama perusahaan alat berat dan ekspedisi. Agar tidak mengganggu aktifitas penduduk, maka mobiliasi dilakukan sejak tengah malam hingga dini hari.
Kepala Badan Geologi, Eko Budi Lelono menjelaskan eksplorasi di Cisolok -- Cisukarame ini melibatkan berbagai aspek Kementerian ESDM, mulai proses penyusunan program, penganggaran, tender, perizinan dan pelaksanaan fisik seperti yang telah kita lihat saat ini", kata Eko.
Sementara mekanisme lain adalah kolaborasi Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan. Kementerian Keuangan melaksanakannya melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) dengan pendanaan Grant Bank Dunia, dimana Badan Geologi dan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (DJEBTKE) sebagai Anggota Komite Bersama.