Mohon tunggu...
Badan LitbangESDM
Badan LitbangESDM Mohon Tunggu... Administrasi - Badan Litbang ESDM adalah unit eselon I di bawah Kementerian ESDM yang bertugas melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan sektor energi dan sumber daya mineral

Badan Litbang ESDM berperan dalam pelaksanaan litbang ESDM, mendukung pelaksanaan kebijakan dan strategi sektor ESDM dan memfasilitasi terlaksananya perkembangan teknologi, transfer of technology, peningkatan nilai tambah, dan peningkatan kapasitas di sektor ESDM. Badan Litbang ESDM Jalan Ciledug Raya Kavling 109 Jakarta Selatan 12230 www.litbang.esdm.go.id email: info@litbang.esdm.go.id badanlitbangesdm@gmail.com telp : 021 72798311 Fax 021 72798202 Admin : Esti Rahayu HP 08111838830

Selanjutnya

Tutup

Money

Implementasi Sumur Pilot Multi Fracturing Horizontal Well

7 Agustus 2020   09:31 Diperbarui: 7 Agustus 2020   09:28 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Badan Litbang ESDM bekerja sama dengan SKK Migas dan Badan Geologi menyelenggarakan Focus Discussion Group (FGD) Strategi Percepatan Eksplorasi & Eksploitasi MNK (Migas Non Kovensional) Shale HC (Hidro Carbon) Melalui Implementasi Sumur Pilot Multi Stage Fracturing Horizontal Well (MSFHW) di Bandung (6/8) 2020. 

Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana menjelaskan MNK memerlukan metode dan teknologi tersendiri yang berbeda dengan proses eksploitasi migas konvensional. Ia mengharapkan implementasi Sumur Pilot Multi Stage Fracturing Horizontal Well (MSFHW) dapat menjadi solusi teknologi dalam strategi percepatan eksplorasi dan eksploitasi MNK shale hidrokarbon.

"Kegiatan ini merupakan rangkaian penugasan Menteri ESDM kepada Badan Litbang ESDM, dalam pengusahaan penambahan produksi migas nasional melalui migas nonkonvensional", sambung Dadan.  

Dadan menjelaskan potensi migas nonkonvensional Indonesia sangat besar dengan total speculative resources sebesar 574.07 TCF (Trillion Cubic Feet). Secara geologi keberadaan hidrokarbon yang berada dalam reservoir nonkonvensional adalah keniscayaan. 

Keberadaan dari migas konvensional menunjukan bahwa di dalam reservoir nonkonvensional masih banyak tersimpan. Secara perhitungan sederhana keberadaan dari migas yang tertinggal di reservoir nonkonvensional adalah delapan kali lipat dari migas yang telah diproduksikan pada reservoir konvensional.

Peneliti PPPTMGB "LEMIGAS", Junita Trivianty menjelaskan diskusi ini melibatkan para pemangku kepentingan di bidang migas untuk percepatan pengusahaan migas nonkonvensional, antara lain SKK Migas, Badan Geologi, Universitas, Pertamina, PGN Saka Energi, Schlumberger, Halliburton, serta IATMI (Ikatan Ahli Teknologi Perminyakan Indonesia).

Pemegang Tolok Ukur Kegiatan Anggaran DIPA PPPTMGB "LEMIGAS" Tahun 2020, Junita berharap keluaran kegiatan penelitian ini antara lain suatu kajian yang komprehensif, mulai dari aspek teknis G&G (government to government), teknologi pemboran horizontal dan fracturing (perekahan), aspek komersialisasi dan proses bisnis serta aspek legal dan kebijakan.

"Salah satu tahap penting yang harus segera diwujudkan adalah mendorong pengeboran sumur pilot multi stage fracturing horizontal well untuk membuktikan potensi migas nonkonvensional menjadi tambahan produksi migas nasional", sambung Junita. (Ginanjar/ER)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun