Mohon tunggu...
Badan LitbangESDM
Badan LitbangESDM Mohon Tunggu... Administrasi - Badan Litbang ESDM adalah unit eselon I di bawah Kementerian ESDM yang bertugas melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan sektor energi dan sumber daya mineral

Badan Litbang ESDM berperan dalam pelaksanaan litbang ESDM, mendukung pelaksanaan kebijakan dan strategi sektor ESDM dan memfasilitasi terlaksananya perkembangan teknologi, transfer of technology, peningkatan nilai tambah, dan peningkatan kapasitas di sektor ESDM. Badan Litbang ESDM Jalan Ciledug Raya Kavling 109 Jakarta Selatan 12230 www.litbang.esdm.go.id email: info@litbang.esdm.go.id badanlitbangesdm@gmail.com telp : 021 72798311 Fax 021 72798202 Admin : Esti Rahayu HP 08111838830

Selanjutnya

Tutup

Money

Badan Litbang ESDM Jajaki Kerja Sama Produksi Surfakatan EOR dengan PT Petrokimia Gresik dan SBRC IPB

13 Juli 2020   16:38 Diperbarui: 13 Juli 2020   16:40 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa
Pakar Surfaktan dan Bioenergi, SBRC IPB, Erliza Hambali menjelaskan SBRC IPB mengoperasikan mini plant surfaktan untuk EOR/IOR di Gunung Putri Bogor sejak tahun 2018/2019. Kapasitasnya 1- 3 ton/hari dan menghasilkan produk surfaktan dengan IFT 10-3 dyne/cm. Mini plant surfaktan ini membutuhkan kontinyuitas suplai gas SO3. Erliza berharap kerja sama ini dapat menghasilkan surfaktan yang diterima pasar.

Ketua Komunitas Migas Indonesia, Herry Putranto menjelaskan SKK Migas memperkirakan 1,3 miliar STB minyak dapat diperoleh dengan menggunakan metode EOR. Sudah ada 37 lapangan minyak yang direncanakan akan dioptimalkan melalui EOR. Untuk memenuhi kegiatan tersebut, maka kebutuhan surfaktan EOR di Indonesia akan sangat besar dan pasarnya potensial untuk dikembangkan.

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa
Herry mencontohkan kebutuhan surfaktan EOR untuk Lapangan Minas, yang membutuhkan volume cukup besar. Selain lapangan Minas, lapangan yang juga telah potensial untuk penerapan kemikal EOR adalah lapangan minyak Tanjung, Kalimantan Selatan dan lapangan Kaji-Semoga, Sumatera Selatan.

Pasar ekspor surfaktan EOR pun masih terbuka lebar, karena tidak banyak produsen surfaktan EOR dunia. Produsen kimia surfaktan EOR terkemuka di dunia saat ini masih terbatas, setidaknya ada enam perusahaan besar di antaranya Sasol, Solvay, dan Shell. Penyedia jasa laboratorium di luar negeri pun belum banyak, baru delapan perusahaan yang menggeluti. Herry mengharapkan PPPTMGB "LEMIGAS" juga memanfaatkan peluang ini.

"PPPTMGB "LEMIGAS" dapat berperan sebagai penyedia jasa laboratorium surfaktan EOR dan jasa layanan pembuatan surfaktan dengan data yang dimiliki", harap Herry.

Herry memaparkan perusahaan migas mengharapkan ada surfaktan EOR generik. Jika nanti di lapangan minyak membutuhkan tambahan polimer, tidak terlalu bermasalah. Yang terpenting sudah ada surfaktan EOR bagus yang bisa dikembangkan. SKK Migas telah menyusun kriteria surfaktan untuk EOR di Indonesia. Parameter yang ditetapkan meliputi IFT, adsorpsi, stabilitas termal, phase behavior, filtration ratio, recovery factor, dan harga.

"Salah satu yang terpenting adalah harga per kilogramnya dipatok kurang dari USD 5/kg", tutup Herry.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun