Mohon tunggu...
Badan LitbangESDM
Badan LitbangESDM Mohon Tunggu... Administrasi - Badan Litbang ESDM adalah unit eselon I di bawah Kementerian ESDM yang bertugas melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan sektor energi dan sumber daya mineral

Badan Litbang ESDM berperan dalam pelaksanaan litbang ESDM, mendukung pelaksanaan kebijakan dan strategi sektor ESDM dan memfasilitasi terlaksananya perkembangan teknologi, transfer of technology, peningkatan nilai tambah, dan peningkatan kapasitas di sektor ESDM. Badan Litbang ESDM Jalan Ciledug Raya Kavling 109 Jakarta Selatan 12230 www.litbang.esdm.go.id email: info@litbang.esdm.go.id badanlitbangesdm@gmail.com telp : 021 72798311 Fax 021 72798202 Admin : Esti Rahayu HP 08111838830

Selanjutnya

Tutup

Money

Teknologi UCG Akan Diujicobakan di Tambang Kaltim

13 Mei 2019   14:16 Diperbarui: 13 Mei 2019   14:18 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama empat bulan, dari 1 Juni sampai 30 September 2019, para peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (tekMIRA) Kementerian ESDM akan melakukan kajian potensi cadangan batubara untuk pemanfaatan teknologi gasifikasi batubara bawah permukaan (Underground Coal Gasification - UCG) di salah satu blok tambang batubara di Kalimantan Timur.  

"Kegiatan tersebut meliputi unsur geologi, hidrologi, hidrogeologi, geoteknik dan keekonomian, sehingga akan didapatkan kajian yang komprehensif terkait keekonomian, keamanan dan nilai cadangan batubara untuk pengembangan UCG di perusahaan batubara di Kalimantan Timur," ungkap Kepala Puslitbang tekMIRA, Hermansyah di Jakarta, Jumat (10/5).

Hermansyah menuturkan, kajian ini dilatarbelakangi oleh status tambang terbuka perusahaan yang sudah mencapai kedalaman 200 meter. Kondisi ini hampir mencapai pit limit, dimana batas lubang galian tambang batubara terbuka, baik luas permukaan tambang maupun sisi/dinding tambang dan luas dasar tambang yang dapat dibuka, mencapai batas ekonomis serta keamanan.

Hal ini menyebabkan ongkos produksi akan semakin besar bila dibandingkan dengan nilai jual batubara tersebut. Akan tetapi, sumber daya batubara di bawah 200 meter tentunya masih sangat besar dan sangat disayangkan apabila tidak dimanfaatkan secara optimal, apalagi luas area perusahaan batubara tersebut lebih dari 7.000 hektar.

Dokpri
Dokpri

Puslitbang Tekmira menawarkan salah satu metode pemanfaatan batubara di kedalaman lebih dari 200 meter, dengan teknologi Gasifikasi Batubara Bawah Permukaan (Underground Coal Gasification (UCG) dilakukan dengan mengekstrak dan mengkonversikan batubara di bawah permukaan menjadi synthetic nature gas (syn-gas/SNG) secara insitu.Teknologi unkonvensional ini tidak memerlukan penggalian batuan penutup dan lapisan batubara terlebih dahulu.

Selain dapat dimanfatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik, teknologi non-konvensional ini juga menghasilkan syngas untuk berbagai keperluan seperti bahan kimia industri petrokimia (amonia, methanol, dan sebagainya) dan pembuatan BBM/BBG sintentis dan bahan kimia industri. UCG juga menghasilkan karbondioksida (CO2) sebagai bahan enhance oil recovery (EOR) untuk meningkatkan produksi minyak nasional. Biaya produksi syngas UCG lebih murah dibandingkan impor LNG.

Teknologi UCG membantu perusahaan batubara dalam menggunakan batubara lapisan dalam, yang secara ekonomi tidak layak ditambang. Biaya modal dan operasionalnya lebih rendah dibandingkan gasifikasi batubara di permukaan. Perusahaan pun dapat mengurangi dampak lingkungan serta biaya reklamasi dan paska tambang karena tidak merubah bentang alam.

Teknologi UCG telah dimanfaatkan secara komersial di Uzbekistan sejak tahun 1945 sampai sekarang. Sejumlah negara seperti Selandia Baru, China, Amerika Serikat, Australia, Kanada, Afrika Selatan dan India, juga telah melakukan penelitian dan uji coba UCG.

Berdasarkan data dari Badan Geologi (2013), menunjukkan ada sekitar 40 miliar ton batubara yang berada di bawah tanah (kedalaman lebih dari 150 meter) yang dapat menjadi sumber energi untuk listrik. Diperkirakan potensi gas batubara yang dapat dihasilkan dari teknologi UCG sekitar 13,5 kali lipat dari potensi gas saat ini. (ER/KO)

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun