Mohon tunggu...
Wawan Setiawan
Wawan Setiawan Mohon Tunggu... Swasta -

Penulis adalah pengisi kolom info teknologi di portal Tribrata Polda Jateng http://www.tribratanewsjateng.com, narasumber tetap acara Teknovasi (teknologi dan inovasi) SBOteve milik Jawa Pos, dan CEO Internet Service Provider Baliooo.com email: wawan@baliooo.com website: http://www.baliooo.com Kompasiana: http://www.kompasiana.com/baliooo Blog: http://baliooo.wordpress.com Arsip acara televisi Teknovasi (Teknologi dan Inovasi) bisa anda cari di http://www.youtube.com dengan keyword "teknovasi"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Market Capitalization, IBM dan Supercomputer

12 Juni 2016   18:36 Diperbarui: 12 Juni 2016   18:46 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awal awal komputer mulai diciptakan, sekitar tahun 1970, komputer di monopoli oleh Mainframe, terutama oleh IBM. Pada waktu itu tepatnya tahun 1985, IBM juga sukses mencatatkan perusahaannya sebagai perusahaan dengan Kapitalisasi terbesar di dunia mengalahkan kapitalisasi perusahaan tambang. Hal ini adalah pertama kali perusahaan teknologi menjadi perusahaan yang mempunya kapitalisasi terbesar di dunia. Kapitalisasi IBM di tahun 1985 sebesar usd 209 billion, sedangkan Exxon Mobile sebagai perusahaan dengan market capitalization nomor dua hanya sebesar usd 89 billion. 

Bila diperhitungkan dengan inflasi, maka kapitalisasi IBM masih lebih besar daripada kapitalisasi Apple di tahun 2015 yang sebesar 759 billion usd. Diprediksi market capitalization IBM di tahun 1985 jika dihitung dengan inflasi sampai tahun 2015 maka market capitalization-nya mencapai 1.2 trillion usd, terbesar dalam sejarah. Market capitalization IBM di tahun 1985 hampir mirip dengan market capitalization Apple, yaitu 2x dengan capitalization Exxon Mobile yang sebesar 356 billion usd.

Tahun 2016 ini, 10 besar perusahaan dengan market capitalization dikuasai giant corporation Silicon Valley. Tercatat 5 perusahaan IT Silicon Valley menjadi 10 besar dalam hal market capitalization. Alphabet atau Google tercatat mempunyai market capitalization terbesar, sebesar 547 billion usd, kemudian disusul oleh Apple yang tercatat di peringkat kedua dengan market capitalization cenderung menurun sebesar 529 billion usd, 

nomor 3 ditempati oleh Microsoft dengan market capitalization sebesar usd 434 billion, kemudian disusul oleh Facebok sebesar 326 billion usd. Exxon Mobile, sebagai perusahaan tambang terbesar didunia hanya menjadi peringkat ke 5 dengan market capitalization 310 billion usd. Ini artinya 4 besar ditempati oleh perusahaan IT Silicon Valley. (sumber data : http://www.cnbc.com/2016/02/01/google-passes-apple-as-most-valuable-company.html)

Namun dunia IT bergerak sangat cepat, dominasi IBM di tahun 1970-1980 yang digerogoti oleh Microsoft yang mempunyai visi "komputer di setiap meja".

Microsoft mulai dominan ketika mereka membuat MS-DOS, system operasi bagi PC yang mulai ramai dibeli oleh keluarga, kemudian disusul dengan memproduksi system operasi Windows dan aplikasi seperti Microsoft Office. Apple sendiri juga punya segmen market tersendiri. Steve Jobs CEO Apple yakin bahwa pembuat software akan turun menjadi produsen hardware, dan ini menjadi kenyataan, Apple yang pertama menyatukan produksi hardware dan software di Apple 1. Dari awal Apple sudah menyatukan hardware dan software di produknya dan percaya masa depan komputer akan berbasis grafis.

Dengan persaingan ini IBM semakin tenggelam kalah dengan perusahaan content dan software. Namun dunia teknologi berubah dengan cepat. Era masa depan adalah era infrastruktur yang berbasis cloud dan kuantum komputing, dimana IBM juga sudah membuat prototipe-nya yang juga ditawarkan di cloud IBM secara gratis. Di jurnal MIT Technology Review, diulas bahwa chip kuantum komputing IBm lebih baik daripada milik Google.

Di sisi lain era masa depan kita sudah tidak perlu pc lagi, tapi hanya sebuah device yang terkoneksi dengan supercomputer untuk melakukan kegiatan computing. Dalam hal ini tampaknya IBM fokus membuat supercomputer sebagaimana dulu mereka membuat mainframe. IBM juga tercatat melepas Lenovo, karena ingin berkonsentrasi dengan produksi superkomputer dalam hal ini kuantum komputing. Saat ini kuantum komputing terlihat masih mahal dan terkesan masih jauh digunakan oleh publik, tapi dunia IT selalu bergerak lebih cepat dari perkiraan. 

Saat ini banyak perusahaan yang research di kuantum komputing termasuk Google, dan menggunakan partikel photon, partikel tercepat di dunia untuk melakukan operasi qubit. Kita tidak akan menduga bahwa kuantum komputing akan segera marak dengan harga terjangkau.

Jika kuantum komputasi mulai trend dengan harga terjangkau, saya kira IBM yang sudah mempunyai persiapan dan pengalaman untuk memproduksi kuantum komputasi, saya kira akan bisa berjaya lagi, setidaknya tidak terpuruk seperti saat ini.

Era kuantum komputing dan kuantum internet, tampaknya akan segera tiba dan jika disatukan dengan machine learning dan AI hasilnya akan jauh lebih powerfull kuantum komputing dibanding komputasi konvensional. Sundar Pichai CEO Google, menyebut era kuantum komputing dengan AI adalah era pertama kemajuan yang signifikan dari Artificial Intelligence.

Dengan fakta ini, saya memprediksi IBM akan berjaya lagi sebagai produsen komputer, terutama kuantum komputing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun