Hari ini, saya dikejutkan oleh berita bahwa Google menyediakan API Machine Learning-nya di fasilitas cloud-nya. Selanjutnya Google mengklaim bahwa API Machine Learning ini sama dengan yng digunakan oleh Android untuk speech recognition, translation ataupun search. Dengan demikian, anda bisa membangun dan mengkustom sendiri software Artificial Intelligence, atau membangun perangkat elektronik machine learning-nya setara dengan milik Google.
Melihat realita ini, di satu sisi saya sangat kagum dengan perkembangan dan kemampuan Artificial Intelligence tim Google, di sisi yang lain ada kekhawatiran jika menyimak statemen Prof. Stephen Hawking, Elon Musk, maupun Bill Gates yang pernah menyatakan bahayanya mesin cerdas yang bisa membahayakan eksistensi manusia.
Hal ini sangat beralasan, baru baru ini Alpha Go, mesin AI milik Google yang bisa bermain Go atau di China disebut Weiqi, baru saja mengalahkan master permainan strategi Go. Alpha Go yang dikembangkan oleh Deep Mind, tim riset AI Google berhasil mengalahkan Lee Sedol dengn score 4-1. Master permainan Go, Lee Sedol bukan orang pertama yang dikalahkan oleh mesin AlphaGo, sebelumnya AlphaGo telah memenangkan dengan sangat telak dalam permainan Go terhadap Fan Hui dengan skor 5-0. Lee Sedol sendiri ketika melawan AphaGo sempat menglmi kekalahan di 3 game pertama, dan baru bangkit di game ke empat, namun kalah lagi di game ke 5.
Menariknya, Google meski sangat kuat dan sangat concern di bidang Artificial Intelligence dan Quantum Komputing, Google bersedia berbagi ilmu dengan kita semua. Anda bisa mengikuti kursus online tentang bagaimana DeepMind atau software mesin learning bekerja di Udacity. Jika anda pengembang AI, maka hal ini akan sangat menarik karena mempunyai kesempatan mengetahui DeepMind bekerja dan dikembangkan. Penulis sendiri pernah mengikuti course online yang diselenggarakan oleh MIT tentang Artificial Intelligence.
Hal ini tentu berbeda dengan zaman kejayaan Microsoft dulu yang menutup semua fundamental software operting systemnya dan melakukan monopoli dengan keunggulan software aplikasi yang berjalan di Windows bakal lebih baik dibanding software lain, karena Microsoft tidak membuka kode-nya. Persaingan bisnis IT zaman dulu memang aromanya saling menutupi atau merahasiakan code, namun sekarang era berbagi dan saling mengembangkan/develop.
Kini bagi anda, terutama developer AI bisa berkarya mengembangkan software AI berdasar API Machine Learning Google di cloud milik Google. Tidak hanya anda mendevelop software-nya saja misal speech translation, tapi anda juga bisa membuat robot yang core bekerjanya berdasar API machine learning milik Google.
Selamat mencoba, saya tadi sempat melihat cloud Google, menu atau feature Machine Learning sudah tersedia, so apa ide anda untuk mengembangkan aplikasi atau robot berbasis Machine Learning dari Google?
Catatan:
Penulis sedang membahas AI dan masa depannya bersama mahasiswa elektro ITS di televisi SBO milik Jawa Pos Surabaya. Tayangan Video YouTube: di sini.
[caption caption="Tanda kelulusan course online AI di MIT"][/caption]
[caption caption="Sertifikat kelulusan course online AI di MIT"][/caption]
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H