Mohon tunggu...
Mohamad Iqbal
Mohamad Iqbal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bukan Jokowi Bukan Prabowo

23 Maret 2018   10:24 Diperbarui: 23 Maret 2018   12:52 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER GAMBAR: prafangga.blogspot.com

Pilpres Spesial
Yayaya Pilpres 2019 adalah Pilpres yang cukup special bagi bangsa Indonesia. Sebab mengapa? Sebab isu pilpres tahun 2019 ini menjadi isu yang paling sering dibicarakan ditengah -- tengah masyarakat melebihi tahun tahun pilpres sebelumya. Tidak hanya didunia maya di dunia nyatapun isu ini ramai dibicarakan. Bahkan isu pilpres ini sampai masuk ke masjid -- masjid dimana sebelumya masjid hanya membahas rukun sholat, bab niat, sama tata cara wudhu yang baik dan benar.

Fenomena Cawapres
Selain itu ada fakta yang cukup menarik di pilpres 2019 ini. Jauh -- jauh bulan sebelum perhelatan demokrasi ini dimulai sudah ada partai yang mendeklarasikan kadernya sebagai calon presiden cobaa, suumpaaah.... pede banget nih partai. ada lagi yang aneh ditahun ini banyak sekali tokoh politik yang berlomba -- lomba mendeklarasikan diri menjadi cawapres 2019.

 Aneh yaa? biasanya tu deklarasi sebagai Capres tapi kali ini deklarasi sebagai cawapres hahaha mungkin saking kuatnya si J kali yaaa. Tapi aku salut pada mereka, mereka punya kepercayaan diri  yang sangat tinggi untuk jadi cawapres aku tidak bisa membayangkan jika dalam berjalannya waktu engga ada capres yang berminat meminang mereka, mau ditaruh mana pantat mereka cobaa.. wwkwkwk

Kembali ke capres, Kabar yang senter beredar hanya akan ada dua tokoh yang kemungkinan akan menjadi capres 2019 tidak lain dan tidak bukan bapak kita yang sederhana Bapak Jokowi dan bapak kita yang bijaksana Bapak Prabowo uhuyyy mereka diprediksi akan kembali bertarung untuk memperebutkan Kursi RI Satu. 

Pecah Belah
Sadar atau pingsan kita semua merasakan telah terjadi pembelahan luarbiasa dimasyarakat. Masyarakat berhadapan dengan masyarakat . Mereka saling serang mereka saling caci entah di dunia maya maupun di dunia nyata. Bukannya saling berkolaborasi, bahu membahu membangun bangsa malah berkelahi sendiri -- sendiri. Ironis emang.

Namun muncul pertanyaan dibenak saya "Jangan -- Jangan hal ini sengaja dimunculkan oleh pihak -- pihak yang tidak  bertanggung jawab?" Wah jancuk tenan kalau ini benar - benar terjadi.  Namun terlepas dari itu semua, Entah hal ini disetting atau terjadi dengan sendirinya dimasyarakat, hal ini sangat merugikan bangsa ini. Hal ini membuat bangsa kita menjadi lemah sehingga akan dengan mudah dimanfaatkan oleh pihak -- pihak yang kurang bertanggung jawab yang senang dengan perpecahan yang terjadi di negeri ini. Sopowi? Sing genah duduk Loh yaa..

Berawal dari Pilpres 2014
Menurut hemat penulis dan rekan -- rekannya perpecahan ini berawal dari pilpres 2014, ada kubu Pak Jokowi dan juga kubu Pak Prabowo mereka saling serang. Ya  saling serang, ketika itu masih dalam masa kampanye tepatnya tanggal  24 juni 2014 terjadi bentrokan antar dua kubu di Jogjakarta beruntung bentrokan ini tidak memakan korban jiwa namun ada satu posko pemenangan yang rusak dan beberapa rumah warga terkena lemparan batu. 

Sial! ternyata tidak hanya Supporter bola saja yg bisa bentrok supporter presiden juga bisa saling lempar. ( Ramutu emang ). Waktu terus berjalan bukannya mereda setelah pilpres usai, rivalitas ini malah makin terasa saat pilgub Jakarta berlangsung bahkan menuju pilpres 2019 ini perpecahan ini mulai meruncing kembali. Sekali lagi Sial! Bisa - bisanya hal ini terjadi dinegeri ini.

Tokoh Alternatif
Maka dari itu harus ada Tokoh Alternatif Selaian Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Seorang yang mempunyai Strong Characters, Grand design Indonesia masa depan dan yang paling penting mempunyai visi persatuan. Pemimpin yang arif, bijaksana, bisa masuk kesemua golongan dan mampu menyatukan masyarakat yang sudah terbelah ini. Sehingga masyarakat kembali lagi saling  berjabat tangan, tak lagi saling caci,focus bekerja dan berkarya, saling berkolaborasi dan bahu membahu untuk bersama -- sama membangun Bangsa dan Negara ini. 


Yo ra?

Mohamad Iqbal
Mahasiswa semester akhir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun