Event Sail Sabang 2017 benar-benar membawa banyak berkah bagi Aceh. Kopi dan kulinernya tambah ngehits. Rental mobil dan penginapan juga ikut panen raya. Semuanya kebagian rezeki dari event yang bakal dihubungkan dengan event sail di Phuket dan Langkawi itu.
Kadispar Aceh Reza Fahlevi mengatakan bahwa, alhamdulillah Sail Sabang bawa banyak berkah. Kopinya makin terkenal. Makin laku. Begitu juga jasa penyewaan mobil dan penginapan. Semuanya laris.
Dia tidak asal bicara mengenai Sail Sabang 2017, kedai-kedai kopi di sabang dan sekitarnya makin laku keras. Di semua kalanganan seakan kompak menyeruput kopi Aceh. Itu sudah terlihat pada kawan Tugu Garuda yang merupakan jantung Kota Sabang. Kedai kopi selau penuh dengan pengunjung. Dari pagi hingga dini hari, tempat nongkrong selalu ramai pengunjung.
Kualitas kopi Aceh tidak perlu diragukan lagi, Â merupakan daerah produsen kopi kelas dunia sejak era colonial Belanda hingga sekarang. Tak disangka Aceh punya dua daerah sentra produksi kopi yang keren yaitu Ulee Kareng dan Gayo. Kopi andalan di sini adalah kopi hitam Aceh. Biasanya disajikan dalam gelas kaca. Tidak manis, namun tetap ramah di lambung. Selain kopi hitam, di sini juga ada teh tarik dan kopi susu.
Aceh memiliki kopi Ulee Kareng jenis kopi Robusta dihasilkan kecamatan Ulee Kareng dan gampang dijumpai. Sedangkan dengan kopi Gayo termasuk jenis kopi Arabika, kopi ini sudah termasuk kelas premium. Bukan hanya kopinya saja yang harum, tetapi kopi ini juga dapat mengharumkan nama Aceh dengan kopi terbaik di Tanah Air mencapai 40% pasar dalam negeri. Dilansiri CNNIndonesia.
Ada sisi uniknya dalam mengelola kopi. Bubuk kopi ini idak hanya sekedar diseduh dengan air panas. Ternyata kopi ini dimasak dan mengeluarkan aroma dan cita rasa yang keluar benar-benar kuat. Setelah itu kopi ini disaring beberapa kali menggunakan saringan berbentuk kerucut.
Tampilannya kopi ini mirip seklai dengan kopi susu. Tetapi yang khas dalam komposisi susu dan gulanya yang tidak domainan. Kopi ini membawa keharuman dan cita rasa yang nikmat. Campuran kopi saring, susu kental dan gula ini kemudia dikocok hingga berbusa.
Deputy Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan sudah kebiasaan orang kalau datang ke sebuah daerah mereka ingin tahu makanan khas daerah tersebut. Dengan adanya Sail Sabang 2017 ini, kita tak hanya mengenalkan kuliner khas Sabang khususnya dan Aceh, tetapi juga memberi manfaat bagi usaha masyarakat di sini. Tentu ini rezeki buat mereka.
Tidak hanya kopi, makan juga tidak kalah saing. Mie Aceh, nasi kari, sate gurita, sayur pliek U (semacam gulai), Kue Karra dan kue-kue basah, makan ini ikut diburu wisatawan. Kesan yang terasa, Sail Sabang 207.
Wawan Gunawan Bidang Promosi Wisata Budaya juga mengatakan yang merupakan bagian dari budaya daerah memang melekat dengan pariwisata. Setiap wilayah punya kekhasan sendiri, termasuk kulinernya. Rasanya belum lengkap jika datang ke sebuah daerah tanpa menikmati kuliner khas daerah.
Hasan penjaga kedai de Sagoe Kuphie.juga merasa happy, sumringah. ""Senang kita. Tamu ramai dan penghasilan juga ramai. Tak pernah sepi kedai ini bang," ujar Hasan. Yang lebih penting lagi berkhanya langsung terasa sampai ke masyarakat.
Sudah dua hari Adanya Sail Sabang Dian, driver travel di sewa untuk mengantarkan tamu di kota kelahirannya. Ia bersyukur semenjak itu ramai order wisatawan. Kementerian Pariwisata telah sukses membuat Pulau Weh, Sali Sabang menggeliat. Keindahan alam Pulau Weh dan berbagai acara yang disungguhkan dan membuat para wisatawan yang datang langsung mengacungkan dua jempolnya.
Sail Sabang yang digaungkan Kementerian Pariwisata itu juga sukses membuat Pulau Weh menggeliat. Keindahan alam Pulau Weh dan berbagai acara yang disuguhkan, membuat wisatawan yang datang tak ragu memberikan dua jempol.
Menteri Pariwisata Arief Yahya.Dari fakta tersebut membuat Menteri Pariwisata Arief Yahya semakin bersemangat karena Sail Sabang 2017 tidak hanya sukses di penyelenggaraannya. Itu juga harus sukses di tindak lanjutnya.
Pesannya dari Menpar, bahwa Sail Sabang 2017 tidak hanya sukses dalam penyelenggaraan, tetapi juga sukses dalam tindak lanjutnya. Karenanya, dia akan terus mendorong agar bisnis wisata bahari di sana sukses. Bisnisnya bisa sustain. Levelnya pun akan terus didorong naik kelas seiring dengan di-createnya poros Sabang, Phuket, Langkawi.
Menpar juga menambahkan "Sabang harus menjadi international hub. Harus memiliki event rutin dari Segitiga Sabang-Phuket-Langkawi (Saphula). Ini akan memberi keuntungan ke banyak pihak. Masyarakat juga bisa merasakan dampak langsungnya karena spending satu yacht itu bisa mencapai Rp1 miliar."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H