Mohon tunggu...
Baldus Sae
Baldus Sae Mohon Tunggu... Penulis - Dekonstruktionis Jalang

Pemuda kampung. Tutor FIlsafat di Superprof. Jurnalis dan Blogger. Eks Field Education Consultant Ruangguru. Alumnus Filsafat Unwira. Bisa dihubungi via E-mail baldussae94@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bunga Mawar

20 Februari 2019   18:21 Diperbarui: 20 Februari 2019   18:34 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sayank, please bertahan demi aku". terus kupegangi tangan akbar yang mulai dingin. Wajahnya begitu pucat karena pendarahan di kepalanya.

Suara sirene ambulance membuat jantung ini berdetak makin cepat. Khawatir, takut dan entah perasaan apalagi yg kurasa sekarang, ketika kulihat nafas Akbar semakin pelan.

Mungkinkah aku akan kehilangan dia, di saat pesta indah yang kita rencanakan telah tersusun rapi didepan mata?.

Byyurr ....

"Nina ...!  bangun udah siang begini loe masih aja ngimpi!".  ucap Kiara temen satu kost ku yang telah berhasil membuatku basah kuyup karena dia mengguyurkan satu botol air mineral ke badanku.

"Loe kenapa bangunin gue sih?, kan gara-gara elu mantan gue enggak jadi mati"

dengan muka kesel dan bibir yang entah sudah manyun berapa senti, aku maki Kiara.

Plaak ....

"Ngimpi aja digedein, udah cepetan sana mandi. Elu jadi dateng kan kenikahannya Akbar?". Kiara menonyor kepalaku sambil melangkah pergi.

"Hhuuaaa ...  Akbar kenapa loe tega banget sih, pacaran ama gue nikahnya sama orang lain".

Ruang kosong, 08 february 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun