Mohon tunggu...
Baldus Sae
Baldus Sae Mohon Tunggu... Penulis - Dekonstruktionis Jalang

Pemuda kampung. Tutor FIlsafat di Superprof. Jurnalis dan Blogger. Eks Field Education Consultant Ruangguru. Alumnus Filsafat Unwira. Bisa dihubungi via E-mail baldussae94@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mata

15 Februari 2019   09:03 Diperbarui: 15 Februari 2019   18:27 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menafsirmu sama rumitnya membaca teks hermeneutika radikal Jacques Derrida.

Memahamimu tidak lebih mudah dari jalan pikir Baudrillard tentang terorisme global pasca runtuhnya menara kembar WTC, New York.

Mungkin aku sudah ditakdirkan menjadi Sysiphus dalam hal mencinta makhluk dari jenismu.

"Absurd hidup ini..."

Demikian bisik Camus padaku semalam.

Ya, Camus benar. Hidupku memang absurd.

Tapi izinkan aku menenggak racun bersama Sokrates demi dirimu.

Agar bisa mencintaimu dari liang lahat

08/03/2018

*Mata (Ende : Meninggal)

img-20190214-wa0008-5c66a32d6ddcae441066d338.jpg
img-20190214-wa0008-5c66a32d6ddcae441066d338.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun