Mohon tunggu...
Balda Fauziyyah
Balda Fauziyyah Mohon Tunggu... Penerjemah - Movie Reviewer

Watch a lot, make reviews. Twitter, IG & Letterboxd : baldafauziyyah

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Mary Poppins Return" Kembalinya Sang Pengasuh Ajaib

26 Desember 2018   14:04 Diperbarui: 26 Desember 2018   15:00 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Michael tidak akan melepas rumah ayahnya itu, apapun taruhannya. Keajaiban dimulai ketika Mary Poppins datang dari langit dengan payungnya, mengambil layangan Georgie yang terbang. 

Kemunculannya yang tidak biasa serta tingkah laku, cara bicara, dan gerak-geriknya yang khas membuat penonton yang belum mengenalnya sama sekali seperti Anabel, John and Georgie, pasti tidak akan senang dengan bicaranya yang cerewet, suka menyuruh seenaknya, dan terkesan lebih berkuasa dibanding orang tua sendiri. Inilah keunikan Mary Poppins yang belum pernah ditandingi oleh karakter fiksi manapun.

Emily Blunt dalam MARY POPPINS RETURNS (Dok: reelcinemas.ae)
Emily Blunt dalam MARY POPPINS RETURNS (Dok: reelcinemas.ae)
Ketika pertama kali mendengar kabar bahwa Emily Blunt akan memerankan tokoh ikonik Mary Poppins, jujur saya kaget. Karena film Emily Blunt yang saya tonton adalah A Quiet Place (2018) dan The Girl on the Train (2016), keduanya jauh dari kata ceria, fantasi dan musikal. Sifat skeptis muncul di benak saya: apakah Emily bisa memerankan Mary Poppins yang ceria dan lovable? Apakah anak-anak akan menyukainya?

Setelah menonton Mary Poppins Returns, keraguan saya pada Emily langsung runtuh. Dia berhasil jadi bintang besar yang bersinar terang di film ini. Tidak peduli siapa saja pemeran lainnya, yang penting Marry Poppins haruslah Emily Blunt. 

Walapun sikap judes khas Mary Poppins masih kentara, Emily berhasil membuat tokoh si pengasuh dicintai banyak orang. Mungkin jika saya masih anak-anak, saya ingin sekali diasuh oleh Mary Poppins. 

Tas ajaibnya yang berisi berbagai macam benda besar dan kecil seperti kantung ajaib Doraemon seketika mengabulkan banyak impian anak-anak, tentu dengan presentasi apik Emily yang akan membuat kita bertanya-tanya, "ada apa lagi ya di dalam tas ajaib itu?"

Lin-Manuel Miranda, Emily Blunt, Pixie Davies, Nathanael Saleh dan Joel Dawson dalam MARY POPPINS RETURNS (Dok: reelcinemas.ae)
Lin-Manuel Miranda, Emily Blunt, Pixie Davies, Nathanael Saleh dan Joel Dawson dalam MARY POPPINS RETURNS (Dok: reelcinemas.ae)
Setiap adegan fantasinya selalu diiringi dengan musik-musik ceria, visual warna-warni, bahkan tambahan animasi yang membuat semuanya terlihat sangat menyenangkan. 

Namun, setelah diberi banyak pertunjukan spektakuler penuh warna, termasuk penampilan Meryl Streep sebagai Topsy, saya cukup merasa terganggu dengan adegan Jack dan teman-teman penyulutnya menari di malam hari dengan tampilan warna yang kelam dan kusam, mengurangi keindahan Mary Poppins Returns yang sejak awal dibangun dengan konsep meriah dengan warna-warni yang sangat beragam. 

Sejak adegan itulah, mood saya langsung turun drastis, tingkat kebahagiaan saya menikmati film musikal ini tidak setinggi di awal. Amat sangat disayangkan, padahal Jack sang penyulut dan teman-temannya punya porsi tersendiri dalam memberikan petualangan yang seru.

Meskipun begitu, Mary Poppins Returns tetap menonjolkan kehangatan keluarga Banks, di luar segala masalah yang menimpa mereka, sehingga pantas menjadi film keluarga yang menutup tahun ini dengan sangat baik. Jika nanti akan ada film Mary Poppins selanjutnya tentang Anabel, John dan Georgie dewasa, dan Mary Poppins kembali mengasuh anak-anak Banks, dengan senang hati saya akan menantinya lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun