Aku sampai di tepi bukit,
tempat aku memohon cinta padamu ,
dan dengan ranting-ranting
yang layu aku menulis
kereta namamu di salju
Dan dari celah-celah yang sekilas
ia bersinar hijau,
dan ujung-ujung rumput muda
melambai-lambaikan harapan dan kebahagiaan
Selamat tinggal! Kata kelam memadamkan
bintang harapan,
dan mengusirku dari pelabuhan asalku
jauh ke dunia.
Selamat tinggal, selamat tinggal, dan
jangan pernah merasakan
sakitnya cinta yang tertipu,
dan berbahagialah suatu hari nanti,
seperti yang kuimpikan
Karena tujuan akhirnya bukanlah
sekedar menikmati kebahagiaan,
melainkan agar perjuangan dan kesulitan hidup
membuat kita tak terkalahkan dan menjadikan kita
lebih dalam, lebih gembira, lebih berbuah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H