Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harapan

2 Maret 2024   22:59 Diperbarui: 2 Maret 2024   23:01 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri/FEB Undira Jakarta

Aku sampai di tepi bukit,
tempat aku memohon cinta padamu ,
dan dengan ranting-ranting
yang layu aku menulis
kereta namamu di salju

Dan dari celah-celah yang sekilas
ia bersinar hijau,
dan ujung-ujung rumput muda
melambai-lambaikan harapan dan kebahagiaan
Selamat tinggal! Kata kelam memadamkan
bintang harapan,
dan mengusirku dari pelabuhan asalku
jauh ke dunia.

Selamat tinggal, selamat tinggal, dan
jangan pernah merasakan
sakitnya cinta yang tertipu,
dan berbahagialah suatu hari nanti,
seperti yang kuimpikan

Karena tujuan akhirnya bukanlah
sekedar menikmati kebahagiaan,
melainkan agar perjuangan dan kesulitan hidup
membuat kita tak terkalahkan dan menjadikan kita
lebih dalam, lebih gembira, lebih berbuah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun