Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kematian dan Reinkarnasi

2 Maret 2024   21:08 Diperbarui: 6 Maret 2024   23:34 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak zaman kuno (misalnya, mitos Platon tentang Er dalam Buku The Republic ), ada laporan tentang orang-orang yang kehilangan beberapa tanda vital, namun kembali pulih setelah beberapa saat. Beberapa orang mengaku mendapatkan pengalaman unik pada momen-momen tersebut: suara bising yang tajam, sensasi damai dan rileks; perasaan ditinggalkan tubuh, melayang di udara dan mengamati tubuh dari atas; sebuah lorong melewati terowongan gelap; cahaya terang di ujung terowongan; pertemuan dengan teman, saudara, dan tokoh agama; ulasan momen terpenting dalam hidup. Hal ini digambarkan sebagai pengalaman mendekati kematian.

Beberapa parapsikolog mengklaim pengalaman mendekati kematian adalah bukti kehidupan setelah kematian, dan semacam jendela yang mengungkap sifat akhirat. Namun, para ilmuwan yang skeptis telah menawarkan penjelasan fisiologis yang masuk akal atas pengalaman tersebut. Carl Sagan mempertimbangkan kemungkinan bahwa pengalaman mendekati kematian membangkitkan kenangan dari saat kelahiran: transit melalui terowongan akan membangkitkan jalan lahir, dan sensasi melayang di udara akan membangkitkan sensasi mengambang di asam ketuban selama kehamilan;

Masih ada penjelasan fisiologis lainnya. Pengalaman-pengalaman ini dapat dipicu dengan menstimulasi bagian tertentu di otak.

Pada saat-saat krisis yang hebat, otak melepaskan endorfin, dan ini mungkin menyebabkan sensasi damai dan rileks. Pengalaman melewati terowongan mungkin disebabkan oleh anoksia (kekurangan oksigen), atau penggunaan obat anestesi yang mengandung quetamine. Peninjauan kembali momen-momen terpenting dalam hidup mungkin disebabkan oleh rangsangan neuron di lobulus temporal. Pertemuan dengan karakter religius mungkin merupakan halusinasi akibat anoksia;

Beberapa pasien yang pernah mengalami pengalaman mendekati kematian diduga memberikan informasi yang dapat diverifikasi yang tidak mereka ketahui. Beberapa parapsikolog menganggap ini sebagai bukti bahwa pasien melayang di udara selama pengalaman mendekati kematian dan, selama cobaan tersebut, mereka mampu melakukan perjalanan ke lokasi lain. Namun bukti ini bersifat anekdotal. Dan terdapat bukti sebaliknya: Para peneliti telah menempatkan laptop komputer dengan gambar acak di atap ruang gawat darurat, sehingga hanya orang yang menonton dari atas yang dapat mengetahui isi gambar tersebut, namun, sejauh ini, belum ada pasien yang pernah mendeskripsikan gambar tersebut secara akurat;

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun