Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kekerasan SMA Binus Serpong, dan Pelanggaran HAM

23 Februari 2024   17:35 Diperbarui: 23 Februari 2024   17:37 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tangkapan Layar Kompas TV Kompas.tv - 22 Februari 2024, 11:53 WIB

Aktivitas Di Kelas: Minta siswa untuk berbicara satu sama lain, guru mereka, dan konselor tentang kekerasan di sekolah. Siapa yang terkena dampaknya dan bagaimana caranya? Siapa di sekolah dan masyarakat yang dapat Anda hubungi untuk meminta bantuan? Buatlah daftar orang-orang dan organisasi yang dapat mendukung mereka dalam mencegah kekerasan di sekolah dan diskusikan cara-cara untuk menjangkau mereka.

Akhirnya diperlukan umpata mempertahankan peraturan kelas yang positif, instruktif dan singkat : Ketika peraturan kelas dikembangkan, daftarnya harus mencakup tidak lebih dari lima atau enam peraturan. Buat daftarnya tetap sederhana dan langsung pada sasaran. Aturan harus dinyatakan secara positif, bukan dalam cara yang negatif, untuk secara jelas membimbing siswa tentang bagaimana berperilaku dan bukan bagaimana tidak berperilaku. Pastikan hal tersebut tidak bertentangan dengan kebijakan sekolah.

Gunakan tindakan disipliner yang bersifat edukatif, bukan hukuman : Pastikan bahwa ketika Anda mendisiplinkan seorang siswa, tindakan tersebut berfokus pada perilaku buruk siswa tersebut dan dampaknya bukan pada siswa itu sendiri. Tergantung pada sifat perilaku buruknya, beberapa metode pendisiplinan dapat dilakukan sebagai berikut:

Luangkan waktu sepulang sekolah atau saat istirahat untuk mendiskusikan perilaku buruk tersebut mengapa hal itu muncul, dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya;  misalnya  Meminta siswa untuk meminta maaf; Ubah penempatan tempat duduk; Mengirim catatan kepada orang tua atau melakukan kunjungan rumah; Analisis keseriusan situasinya, dan putuskan untuk mengirim siswa tersebut ke  Kepala Sekolah tergantung pada situasinya.

Bangun ketahanan siswa dan kemampuan mereka untuk mengatasi tantangan sehari-hari, stres dan kesulitan dengan membantu mereka membangun hubungan positif dengan orang lain. Peningkatan ketahanan mengurangi kemungkinan siswa bereaksi dengan kekerasan atau menjadi korban kekerasan. Guru yang menunjukkan perilaku pro-sosial dan konstruktif, memberikan bimbingan dan memberikan perlindungan akan meningkatkan ketahanan siswanya dengan menunjukkan cara alternatif yang positif dalam menanggapi tantangan kehidupan. Guru-guru seperti itu menjadi teladan dalam hubungan yang positif dan penuh perhatian.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun