Illich dan Freire menjadi lebih dekat satu sama lain melalui kritik mereka terhadap masyarakat di mana kita hidup, dan melalui pandangan mereka tentang fungsi sekolah dan pendidikan dalam melayani sistem produksi kapitalis. Mereka  bersatu karena mereka adalah pelopor masyarakat baru dan pendidikan baru yang mampu membentuk manusia yang pada saat yang sama bersifat otonom dan anarkis, termotivasi tetapi tidak terencana dan dirangsang oleh antusiasme revolusioner (Illich, 1975). Mereka semakin dekat melalui kritik mereka terhadap sekolah dan melalui usulan mereka untuk praktik pendidikan baru yang pada saat yang sama membebaskan dan membentuk manusia baru, pembangun masyarakat baru  masyarakat yang ramah tamah, berdialog, dan solidaritas.
Dengan demikian, kami memahami  titik awal dari refleksi dan praktik mereka adalah manusia yang tertindas oleh sistem produksi kapitalis dan aparatusnya untuk menyebarkan konsepsi dunia, yang paling penting adalah sekolah. Solusinya ? Pembebasan manusia harus dimulai dengan pembebasan pendidikan. Kita harus mengecam situasi yang dialami manusia saat ini sehingga kita dapat memiliki masa depan yang bebas, sehingga kita dapat membebaskan masa depan (Illich, 1971). Melalui pendidikan sebagai praktik kebebasan (Freire, 1971).
Keduanya mengecam penggunaan teknik dan teknologi ketika ilmu pengetahuan hanya melayani kepentingan kelompok kecil manusia dan negara tertentu (Illich, 1975; Freire, 1995). Bagi Freire, teknik dan teknologi harus digunakan untuk melayani hubungan antarmanusia, hubungan antarmanusia; bagi Illich, teknik dan teknologi harus ditinjau kembali dengan semangat manusia yang otonom. Hal ini karena manusia dalam masyarakat kapitalis bersifat heteronom, ia telah kehilangan otonominya: ia bergantung pada teknologi yang tidak ia kuasai: energi nuklir, jalan raya, genetika, genom, produk kimia dan biologi, sehingga ia bergantung pada hal-hal yang tidak ia kuasai. tidak membangun. Ia bergantung pada pengetahuan yang belum ia bangun sendiri.
Freire dan Illich adalah kaum humanis, artinya orang-orang yang peduli dengan situasi umat manusia dikutuk untuk mengkonsumsi lebih banyak lagi, karena bagi mereka kita hidup dalam masyarakat konsumen di mana sarana untuk membentuk opini dan di antara mereka, sekolah, membuat kita membayangkan  kita mempunyai kebutuhan dan kebutuhan ini merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan pribadi dan kolektif. Oleh karena itu, kita hidup dalam masyarakat yang kekurangan kebutuhan buatan. Solusi Freire: peningkatan kesadaran, karya pendidikan di kalangan budaya (Freire, 1979); Solusi Illich: kesadaran akan situasi melalui komunikasi antar manusia  melalui keramahtamahan.
- Citasi:teks buku pdf: Ivan Illich,. Â Deschooling Society, 1971.,Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H