Dalam membimbing calon murid Sinis, praksis lebih diutamakan daripada doktrin filosofis. Oleh karena itu, kita harus melihat murid Sinis, sejauh mungkin, bukan hanya sebagai seseorang yang mengadopsi pandangan orang bijak Sinis, namun sebagai orang yang mempertanyakan nilai-nilai yang diwariskan, mengungkap kontradiksi, dan merusak nilai-nilai bersama dengan melakukan praktik kritik sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!